Keimanan yang terkubur

Assalamu'alaikum wr.wb.

Allah Ta'ala telah berfirman:

" Wadda katsiirun min ahlilkitaabi lau yarudduunakum min ba'di iimaanikum kuffaaron hasadan min 'indi an fusihim min ba'di maa tabayyana lahumul haqq..." ( Al Baqoroh: 109).

Artinya:
" Dan sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengmbalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran..." (Al Baqoroh: 109).

Ayat tadi menjelaskan, betapa orang-orang ahli kitab, baik Yahudi atau Nasrani senantiasa berupadaya mengembalikan umat Islam pada kekafiran.

Upaya-upaya tersebut dilakukan oleh Ahli Kitab bukan karena dilandasi ketidakpercayaan terhadap Islam, tetapi karena dilandasi oleh perasaan dengki. Mereka merasa iri, kenapa kerasulan akhir zaman ini tidak diturunkan di kalangan mereka (Bani Israil) tetapi diturunkan di kalangan bangsa Arab (Bani Ismail). Mereka merasa lebih unggul, karena merasa dari keturunan orang merdeka (Siti Sarah, istri I Nabi Ibrahim a.s), sedang bangsa Arab adalah dari keturunan budak (Siti Hajar, istri II Nabi Ibrahim a.s.). Dan dalam banyak hal mereka merasa lebih unggul dari bangsa Arab bahkan bangsa-bangsa lain di dunia.

Sesungguhnya mereka percaya terhadap kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Tetapi kesombongan mereka telah menutupi keimanan yang tersembunyi dalam lubuk hati mereka sehingga keimanan tidak sedikitpun tercermin dalam perilaku mereka, dari itulah mereka dinamai kafir. Kafir berasal dari kata kafaro artinya: telah menutupi ("Tafsir Ibnu Katsir" S. Al Baqoroh: 6) Orang yang menutupi sesuatu atau mengubur disebut kafir atau kufr dari itulah petani disebut juga kufr atau bentuk jama'nya kuffaar karena mereka telah menutupi atau mengubur biji-bijian dengan tanah, sebagaimana tertera dalam ayat yang berbunyi:

" Kamatsali ghoitsin a'jabal kuffaaro nabaatuhu tsumma yahiiju fataroohu mushfarron tsumma yakuunu huthooma..." (Q.S. Al Hadid: 20).

Artinya:" ...Laksana hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani;kemudian
tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi
hancur..." (Q.S. Al Hadid: 20).

Dengan kesombongannya pula, kaum Zionis Yahudi merasa sangat yakin akan menguasai dunia. Mereka yakin, bahwa era millenium yang ketiga ini merupakan pintu gerbang pada akhir zaman. Entah sengaja atau tidak, kasus WTC 911, dimana menara kembar WTC yang dilihat dari jauh seperti sebuah gerbang, diruntuhkan, maka seolah terbukalah suatu era baru bagi keyakinan mereka.

Segala daya upaya mereka lakukan guna menghadapi datangnya Messiah yang mereka yakini akan memimpin mereka dari kuil Sulaiman -- yang lokasinya dimana masjid Al Aqsha berada -- untuk menaklukkan dunia. Karenanya, mereka dengan segala daya upaya merobohkan masjid itu untuk digantikan dengan kuil Sulaiman yang sejak tahun 490 SM. telah runtuh oleh tentara Babylonia yang dipimpin Bukhtonashor.

Mereka yakin, bahwa dunia akan berada dalam satu pemerintahan (one world order) di bawah kendali sang Mesiah, dan di Kuil Sulaiman (The Solomon Temple) itulah sang Mesiah akan bertahta.

Namun ada satu anomali yang secara diametral bertentangan dengan keyakinan mereka ini. di satu sisi mereka mengaku sangat yakin akan bisa mengalahkan seluruh umat manusia, khususnya umat Islam dan menjadi pemimpin dunia. Namun di sisi lain mereka juga berlomba-lomba menanami Tanah Palestina yang mereka duduki secara tidak sah dengan ghorqod yang bahasa "biologinya" nitraria retusa.

Mereka yakin terhadap sabda Nabi Muhammad SAW. Ada sebuah hadits yang menerangkan sebagai berikut:

" Kiamat belum akan terjadi hingga kaum muslimin berperang melawan Yahudi. Orang-orang Yahudi berusaha mencari perlindungan di balik pohon dan di balik batu. ketika orang-orang Yahudi bersembunyi di balik pohon dan batu maka berserulah pohon dan batu itu:" Wahai kaum muslimin, kemarilah, sesungguhnya Yahudi bersembunyi di balikku, bunuhlah dia," kecuali pohon ghorqod, karena ghorqod adalah pohonnya Yahudi." (H.R. Bukhori).

Dengan kesombongannya yang begitu tinggi, mereka merasa begitu yakin bahwa mereka akan memimpin dunia. Namun dibalik kesombongannya itu, tersembunyi suatu keyakinan akan hakikat hari akhir, dimana mereka akan dikejar-kejar kaum muslimin, dan hanya pohon ghorqodlah yang bersedia dijadikan tempat bersembunyi oleh kaum Yahudi.

Entah sejak kapan Israel mulai menanami Tanah Palestina dengan pohon ghorqod, namun dalam website Jewish National Fund (www.jnf.org) pada bagian JNF Store (Trees For Israel Certificate) disebutkan, bahwa Israel telah menanam sebanyak 220 juta pohon di Tanah Palestina. Dan mereka telah mengiklankan proyek penanaman pohon itu ke seluruh dunia.

Inilah gambaran tentang orang-orang yang mengkafiri pada sebagian ayat dan mengimani pada sebagian, maka tidak lain mereka itu adalah kafir yang sejati. Sebagaimana firman Allah:

" Sesungguhnya orang-orang yang mengkafiri terhadap Allah dan Rasul-Rasul Allah dan menghendaki untuk membeda-bedakan antara Allah dan para Rasul-Nya dan mereka mengatakan:" Kami percaya kepada sebagian dan kami mengkafiri pada sebagian," dan mereka mancari jalan antara keduanya. Mereka itulah orang-orang kafir yang nyata. Dan Aku sediakan bagi orang-orang kafir dengan siksa yang menghinakan." (Q.S. An Nisaa': 150 - 151).

Padahal kalau saja mereka mau mengimani terhadap agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW secara seutuhnya, itu adalah langkah terbaik, sebab Mesiah itu sesungguhnya Al Masih Isa bin Maryam A.S. yang akan memimpin dunia ini di bawah hukum Islam sehingga seluruh umat manusia berada dalam kedamaian dan kemakmuran yang merata. Tidak sebagimana yang mereka yakini, sesungguhnya itu adalah Al Masih Dajjal yang akan mati di tangan Nabi Isa A.S di Tanah Palestina. Wallahu a'laam. (N.H. : 3/3/8).


J. Irfan.

Tidak ada komentar: