Menggali makna sebuah Visi dan Misi Perusahaan

Mengawali sebuah mentoring bisnis, diawali dengan membentuk Visi – Misi - Budaya Perusahaan. Sebelum lebih jauh melangkah ada hal yang yang harus disepakati lebih dahulu definisi dari bisnis.
“ Business is Commercial profitable Enterprise that work without me ”
Menarik benang merah dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Bisnis adalah :
1. Usaha yang menguntungkan
2. Legal – Enterprise (Perusahaan)
3. Bekerja tanpa kehadiran pemilik
Dari pengertian definisi diatas, tampaklah bahwa membangun bisnis tidak hanya sekedar membuat usaha sampingan, mencari kesibukan, atau sekedar mengisi waktu luang dan sebagainya tetapi lebih kepada membangun sebuah perusahaan/badan usaha yang menguntungkan. Dari sini mari kita samakan persepsi kita untuk menelaah beberapa informasi dan kajian selanjutnya.

VISION STATEMENT
Pelajaran mentoring diawali dengan VISION – MISSION STATEMENT serta CORPORATE CULTURE. Mengapa hal itu perlu ???
Kembali kepada definisi “ Business “ diatas, kita kan tahu kekuatan sebuah Visi-Misi-Budaya Perusahaan. Sejatinya…impian / cita-cita / gambaran seperti apa bisnis / usaha yang diinginkan adalah ada diotak sang Founder – Pendiri perusahaan. Founder…tentunya mempunyai sebuah dream seperti apakah kelak gambaran bisnis yang akan dijalankan 100 tahun kemudian bahkan jangka panjangnya.

KISAH PARA PEJUANG KEMAKMURAN (BAGIAN 1)

ABDURRAHMAN BIN AUF

Abdurrahman Bin Auf adalah seorang sahabat yang menjadi pengusaha kaya di Makkah, Dengan
segenap ketrampilan dan intuisi bisnisnya dan tentu saja ridho Allah,
beliau mengembangkan sayap bisnisnya dengan asset yang luar biasa
besarnya pada saat itu. Saat hijrah ke Madinah, Abdurrahman Bin Auf
meninggalkan seluruh hartanya dan siap memulai hidup baru dalam naungan
Islam di Madinah.

Kisah yang sangat fenomenal telah diabadikan dalamshiroh nabawiyah, dimana saat itu Abdurrahman Bin Auf dipersaudarakan dengan sahabat Anshar (dari Madinah) yang bernama Sa’ad Bin Rabi’ Al anshari. OlehSa’ad, Abdurrahman ditawari untuk memilih salah satu istrinya untuk dinikahi tapi beliau
menolaknya. Juga ditawari untuk memilih salah satu kebun milik Sa’ad,
tapi sekali lagi Abdurrahman menolaknya. Abdurrahman hanya minta
ditunjukkan dimana pasar berada.

Abdurrahman Bin Auf adalah
sosok pengusaha kaya yang memiliki intuisi seorang entrepreneur. Pernah
dalam suatu kesempatan beliau mengungkapkan :

“Saya tidak mengangkat batu, kecuali dibawahnya ada emas dan perak”

Ini
sekali lagi membuktikan bahwa Abdurrahman Bin Auf adalah seorang yang
ulet dan selalu bisa melihat dan mengeksekusi peluang yang ada.
Sehingga dalam waktu sekejap dengan modal NOL, beliau bisa menguasai
pasar yang ada di Madinah. Sungguh luar biasa !!!

Ada 3 keistemewaan yang dimiliki seorang Abdurrahman Bin Auf, diantaranya :

Pertama,
Abdurrahman adalah seorang pengusaha kaya yang sangat dermawan. Beliau
menyantuni para veteran perang badar dan menyantuni para janda
Rasulullah. Beliau memberi makan anak yatim dan fakir miskin di Madinah.

Kedua,
ia tercatat sebagai orang ke-8 yang masuk Islam dan termasuk dalam
kategori assabiqunal awwalun (generasi awal yang masuk islam). Artinya,
beliau sejak awal sudah membela perjuangan Rasulullah dengan segala
macam kepedihan dan penderitaan. Ia dua kali ikut hijrah ke Habasyah
(Ethopia) karena umat Islam diancam oleh kafir Quraisy.

Ketiga,
Abdurrahman termasuk sepuluh orang sahabat yang dijamin Rasulullah
bakal masuk surga. Artinya, Abdurrahman Bin Auf adalah salah seorang
sahabat yang punya kepribadian luar biasa dan namanya tercatat dalam
sejarah Islam dengan tinta emas.

USTMAN BIN AFFAN

Ustman Bin Affan adalah sahabat lain Rasulullah SAW yang juga merupakan pengusaha besar
kala itu. Meskipun kaya raya, beliau hidup dengan sederhana dan sangat
dermawan, sehingga beliau dijuluki sebagai Bapak Zuhud.

Pada masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq ra, kaum Muslimin dilanda kemarau dahsyat. Mereka mendatangi Khalifah Abu Bakar dan berkata, "Wahai
khalifah Rasulullah, langit tidak menurunkan hujan dan bumi kering
tidak menumbuhkan tanaman, dan orang meramalkan datangnya bencana, maka
apa harus kita lakukan ?”

Abu Bakar ra menjawab : "Pergilah dan sabarlah. Aku berharap sebelum tiba malam hari Allah akan meringankan kesulitan kalian"

Pada
petang harinya di Syam ada sebuah kafilah dengan 1,000 unta mengangkut
gandum, minyak dan kismis. Unta itu lalu berhenti di depan rumah
Ustman, lalu mereka menurunkan muatannya.

Tidak lama kemudian pedagang datang menemui Ustman, si pedagang kaya, dengan maksud ingin membeli barang itu.

Lalu Ustman berkata kepada mereka : "Dengan segala senang hati. Berapa banyak keuntungan yang akan kalian berikan?”
Mereka jawab :"Dua kali lipat"
Ustman menjawab : "Wah sayang, Sudah ada penawaran lebih"
Pedagang
itu kemudian menawarkan empat sampai lima kali lipat, tetapi Ustman
menolak dengan alasan sudah ada penawar yang akan memberi lebih banyak.

Pedagang menjadi bingung lalu berkata lagi pada Ustman : "Wahai
Ustman, di Madinah tidak ada pedagang selain kami, dan tidak ada yang
mendahului kami dalam penawaran. Siapa yang berani memberi lebih ?"

Ustman menjawab : ”Allah SWT memberi kepadaku 10 kali lipat, apakah kalian dapat memberi lebih dari itu?"
Mereka serentak menjawab : "Tidak!"

Ustman berkata lagi : "Aku
menjadikan Allah sebagai saksi bahwa seluruh yang dibawa kafilah itu
adalah sedekah kerana Allah, untuk fakir miskin daripada kaum muslimin"

Petang
hari itu juga Ustman ra membagi-bagikan seluruh makanan yang dibawa
unta tadi kepada setiap fakir dan miskin. Mereka semua mendapat bagian
yang cukup untuk keperluan keluarganya masing-masing dalam jangka waktu
yang lama.

Itulah salah satu kedermawanan Ustman Bin Affan yang
merupakan keistimewaan yang dimilikinya selain sebagai Khulafaur
Rasyidin dan beliau juga termasuk salah seorang dari 10 sahabat yang
dijamin masuk surga.

KAYA + JUJUR = DERMAWAN

Kita
sangat merindukan hadirnya seorang entrepreneur/

pengusaha yang kaya
raya yang memiliki sifat jujur dalam dirinya. Pun harta yang
diperolehnya adalah berangkat dari aspek kejujuran ini. Dan saya sangat
yakin, kalau memang begitu adanya maka insyaallah akan lahir
orang-orang dermawan yang dengan tulus membantu saudaranya yang lain.
Insyaallah.

Hari ini kita belajar dari dua sahabat yang memiliki KECERDASAN FINANSIAL yang luar biasa sehingga bisa mengantarkannya menjadi PENGUSAHA KAYA RAYA dengan omset yang besar. Dengan kata lain, uanglah yang mengejar mereka
sehingga dalam kondisi apapun pasti berpotensi menjadi peluang yang
sangat menguntungkan..

Juga kita belajar bagaimana dua sahabat ini memiliki KECERDASAN SPIRITUAL yang sangat istimewa sehingga selalu menegakkan KEJUJURAN dalam setiap aspek kehidupannya temasuk dalam menjalankan roda
bisnisnya. Dalam setiap kehidupannya senantiasa ada aspek spiritual,
sehingga pantaslah kalau dua sahabat ini dijamin masuk surga.

Kalau sudah memiliki dua kecerdasan di atas, maka menjadi DERMAWAN itu adalah sebuah kemestian. Dan sekali lagi kita belajar deari para
pejuang kemakmuran tentang kedermawanan. Atau kalau saya mengistilahkanMEMBERI TANPA MENANTI, artinya kedermawanan itu adalah sebuah sikap bagaimana kita selalu bisa menjadi seorang yang mandiri dan selalu menjadi TANGAN DI ATAS. Karena“tangan di atas itu lebih baik daripada tangan di bawah”.

Salam Entrepreneur Indonesia
Arif Prasetyo Aji
www.firaprasa.blogspot.com
Exist Bangun Nusantara | Dienazty Fashion Center

Kisah Tukang Ledeng

Suatu hari bos Mercedez Benz mempunyai masalah dengan kran air dirumahnya
.
Kran itu selalu bocor hingga dia kawatir anaknya terpeleset jatuh . Atas
rekomendasi
seorang temannya , Mr. Benz menelpon seorang tukang ledeng untuk
memperbaiki kran
miliknya . Perjanjian perbaikan ditentukan 2 hari kemudian karena si
tukang
ledeng rupanya
cukup sibuk . Si tukang ledeng sama sekali tidak tahu bahwa si penelpon
adalah bos pemilik
perusahaan mobil terbesar di Jerman .

Satu hari setelah ditelpon Mr.Benz , pak tukang ledeng menghubungi mr.Benz
untuk menyampaikan
terima kasih karena sudah bersedia menunggu satu hari lagi . Bos Mercy-pun
kagum atas pelayanan
dan cara berbicara pak tukang ledeng .

Pada hari yang telah disepakati , si tukang ledeng datang ke rumah Mr.Benz
untuk memperbaiki
kran yang bocor . Setelah kutak sana kutak sini , kranpun selesai
diperbaiki dan pak tukang ledeng
pulang setelah menerima pembayaran atas jasanya .

Sekitar 2 minggu setelah hari itu , si tukang ledeng menghubungi Mr.Benz
untuk menanyakan apakah kran
yang diperbaiki sudah benar-benar beres atau masih timbul masalah ? Mr.
Benz berpikir pasti orang ini
orang hebat walaupun cuma tukang ledeng . Mr. Benz menjawab di telepon
bahwa kran dirumahnya sudah
benar-benar beres dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan pak tukang
ledeng .

Tahukah anda bahwa beberapa bulan kemudian mr. Benz merekrut si tukang
ledeng untuk bekerja di
perusahaannya ? Ya , namanya Christopher L.Jr . Saat ini beliau adalah
General manager Customer Satisfaction
and Public Relation di Mercedez Benz !


Jangan lupa dan aplikasikan dalam tingkah laku sehari hari :
1. Masukkan hanya informasi dan nasehat bergizi untuk otak kita . Jangan
pernah memberinya sampah .
2. Jangan sampai rasa takut mengalahkan kita . Hadapi dia face to face !
3. Tersenyumlah dengan tulus hingga gigi kita terlihat dan Jadilah orang
yang menyenangkan .
4. Selalu tambahkan keju dan pelayanan terbaik walaupun itu tidak diminta

Doers and Watchers

Seorang jendral, Jackson, menemukan dirinya bersama pasukannya berada pada satu sisi sebuah sungai, disaat seharusnya ia berasa di sisi yang lain. Setelah memerintah insinyur-insinyur bawahannya untuk merencanakan dan membangun jembatan agar mereka bisa menyebrangi sungai, ia juga memanggil kusir kereta untuk mengatakan bahwa adalah sangat penting untuk menyeberangkan kereta secepat mungkin ke seberang sungai.
Walau tidak diperintah, sang kusir kereta segera memulai untuk mengumpulkan seluruh batang2 kayu, batuan, dan jeruji pagar yang bisa ditemukan disekitarnya dan segera membangun jembatan sederhana. Sebelum siang hari, kusir kereta mengatakan pada sang jendral bahwa kereta dan pasukan mereka telah berhasil menyeberangi sungai.
Jenderal Jackson terkejut dan bertanya pada kusir kereta, dimana para insinyur2 itu dan apa yang sedang mereka lakukan. Pengendali kereta hanya menjawab bahwa mereka, para insinyur itu, ada di dalam tenda mereka, sedang menggambar rancangan desain sebuah jembatan, tanpa tahu bahwa kereta telah berhasil menyeberangi sungai.

Sehingga dapat disimpulkan, Dimana ada tiga macam manusia dalam cerita ini:…
1. Mereka yang berusaha menciptakan sesuatu terjadi (those who make things happen)
2. Mereka yang mengawasi sesuatu sedang terjadi, (those who watch things happen)
3. Mereka yang tidak tahu bahwa sesuatu sedang/sudah terjadi (those who don’t know that anything is happening).

Setiap manusia berhak menentukan dimana posisi mereka berdiri, hanya saja posisi itulah yang menentukan keberhasilan dan percepatan pencapaian mereka ke depannya.

Mereka yang berusaha menciptakan sesuatu terjadi (doers) memiliki kesempatan untuk berhasil karena mereka berusaha menyelesaikan masalah2 dihadapannya, sehingga kelak mereka bisa dan siap berada pada posisi ke dua yaitu pengawas (watchers).

Mereka yang tidak tahu bahwa sesuatu sedang/sudah terjadi, karena kurang berinteraksi dengan orang2 di posisi pertama, inilah posisi yang paling rugi¦ karena mereka kehilangan kesempatan untuk belajar dan berhasil dalam menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan (doers) dan sekaligus juga kehilangan kesempatan untuk menjadi pengawas (watchers) karena kurangnya referensi penyelesaian masalah dari orang2 yang berhasil.

Saran Investasi dari Warren Buffet

Dear,

Tulisan berikut merupakan rangkuman 1 jam wawancara CNBC dengan Investor
Legendaris nomor satu di dunia.
Warren Buffet saat ini adalah orang terkaya nomor satu di dunia versi
majalah Forbes, dengan aset pribadi sebesar $ 62 milyar (setara 619 triliun
rupiah!!!),

* Berikut 9 aspek kehidupannya yang sangat menarik: *

1. Buffet memulai investasi sahamnya pada usia 11 tahun,
dan ia sangat menyesal memulai investasi saham di usia yang terlambat

2. Dia membeli sebuah lahan pertanian kecil pada usia 14 tahun dari hasil
tabungannya menjadi loper koran

3. Dia tetap hidup sederhana dengan gaya hidup yang tidak berubah, memiliki
rumah dengan 3 kamar tidur kecil di kota kecil Omaha,
yang ia beli setelah ia menikah 50 tahun yang lalu, Rumahnya tidak memiliki
pagar.

4.Dia mengendarai mobilnya sendiri tanpa seorang sopir ataupun bodyguard di
dekatnya

5. Dia tidak pernah bepergian menggunakan jet pribadi, walaupun ia memiliki
perusahaan jet pribadi terbesar di dunia.

6. Perusahaannya, Berkshire Hathaway, memiliki 63 perusahaan.
Ia hanya menulis 1 surat setiap tahun ke CEO perusahaan2nya tersebut,
memberikan mereka tujuan bisnis yang harus dicapai setiap tahunnya.
Ia tidak pernah mengadakan meeting atau menelepon CEO2 tersebut,
ia hanya memberikan 2 buah peraturan:
1. Rule number 1: Jangan pernah membuat rugi para pemilik saham
2. Rule number 2: Jangan pernah lupa Aturan nomor 1

7. Ia tidak pernah bersosialisasi di klub-klub orang kaya.Waktu luangnya
setelah ia tiba di rumah ia gunakan untuk membuat popcorn, dan menonton TV

8. Bill Gates, mantan orang terkaya di dunia, tidak pernah berminat untuk
menemui Buffet karena tidak melihat adanya kesamaan yang mereka miliki,
namun 5 tahun yang lalu Bill mencoba membuat agenda untuk bertemu dengan
Buffet hanya selama 30 menit.Namun meeting tersebut justru berlangsung
selama 10 jam, Bill berbincang-bincang lama sekali dengan Buffet.

9. Buffet tidak pernah membawa hanphone, maupun PC/laptop di mejanya,

*Nasehatnya untuk Anak Muda:*

*'Stay away from credit cards and invest in yourself and remember: (mohon
tidak untuk menjadi perdebatan)*

1. Uang tidak menciptakan manusia. Namun manusia bisa menciptakan UANG....
2. Jalani kehidupan Anda sesederhana diri Anda sendiri. Yang penting diri
Anda NYAMAN...
3. Jangan lakukan apa yang orang lain katakan. Dengarkan saja mereka, namun
lakukanlah hanya apa yang membuat Anda merasa nyaman (feel good)
4. Jangan membeli barang karena merknya.Kenakanlah pakaian yang memang
membuat Anda merasa nyaman.
5. Jangan menghabiskan uang Anda untuk barang-barang yang tidak penting.
Gunakanlah uang Anda secara bijaksana untuk kebutuhan yang memang
benar-benar Anda perlukan.
6. Akhirnya, ini semua adalah kehidupan Anda.

*"Hidup ini hanya sekali. Mengapa Anda harus memberikan orang lain
kesempatan
untuk mengatur hidup Anda?*. Hiduplah dengan gaya Anda sendiri, yang penting

Anda senang, Anda puas, Anda nyaman, & Anda bahagia...

Sedikit tambahan :

Ia menghabiskan uang tabungannya untuk memborong saham-saham FMCG seperti
Coca-cola, Wrigley`s, Unilever, Gilette, & P&G...

Yang menarik dari Warren Buffet adalah:
* Ia sangat2 KONSERVATIF*

Ia tidak pernah mau menginvestasikan uangnya ke saham-saham teknologi
terutama pada saat booming dotcom ia bersikeras tidak mau membeli satu helai
pun saham2 Google, Amazon, & Microsoft...

*
"Saya hanya mau berinvestasi pada bidang industri yang saya mengerti. Jujur
saja, saya tidak mengerti industri IT, yang saya tahu selama orang-orang
masih mengunyah permen karet dan menggunakan sabun untuk mandi maka
saham-saham perusahaan tersebut pasti akan naik terus...."

Warren Buffet*

Faktor X

Mengapa seorang Direktur dibayar lebih mahal dibandingkan seorang Staff? Mengapa Direktur di suatu perusahaan skala besar dibayar lebih mahal dibandingkan direktur di perusahaan skala kecil? Mengapa seorang atlet (yang bekerja lebih menggunakan fisik) dibayar lebih mahal dibandingkan pelatihnya (yang bekerja lebih menggunakan otak)? Mengapa Starbucks bisa menjual segelas kopi 6-10x lipat dibandingkan warung kopi biasa? Mengapa ada bisnis yang laris manis dan ada bisnis yang lesu dan terseok-seok? Jika dilihat dan dianalisa, semua fenomena di atas mempunyai persamaan, yaitu faktor X. Faktor X inilah penentu kesuksesan bagi siapapun yang memilikinya. Tanpa faktor X, siapapun tidak akan berumur panjang dalam persaingan, apalagi di masa krisis seperti sekarang ini. Apakah Bisnis anda telah memiliki faktor X ini?

Apakah faktor X ini? Renungkanlah pernyataan berikut : jika seorang Direktur mengundurkan diri dan seorang staff mengundurkan diri. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencari pengganti dari mereka masing-masing? Jika Cris John pensiun dari tinju, berapa lamakah waktu yang diperlukan Indonesia untuk pencari penerusnya? Jika Starbucks tidak lagi beroperasi di Indonesia, apakah anda dapat menemukan pengganti yang setara dengannya? Semua yang disebutkan, bisa mendapatkan hasil yang luar biasa karena mereka sulit dicari penggantinya? Kenapa sulit dicari penggantinya? Karena mereka memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang/bisnis lain. Direktur memiliki kemampuan menjalankan bisnis, merubah visi menjadi aksi, merubah rencana menjadi kenyataan. Cris John memiliki keahlian bertinju yang luar biasa. Starbucks memiliki resep rahasia mengolah kopi dan meramunya menjadi minuman yang nikmat. Inilah yang disebut faktor X. Tanpa faktor X ini, bisnis anda akan dengan mudah digantikan oleh bisnis lain. Pada saat h

Dalam kondisi krisis seperti sekarang, para penjual mie dorong sudah banyak yang gulung tikar sementara Bakmi GM tetap berjaya. Kenapa? Karena Bakmi GM memiliki faktor X tadi. Ia memiliki suatu rasa/resep yang tidak dimiliki oleh bakmi lain. Sedangkan mie dorong tidak banyak bedanya dengan mie dorong lainnya. Tidak ada yang satu, masih banyak yang lain.

Bagaimana dengan bisnis Anda? Apakah bisnis Anda telah memiliki Faktor X? Apakah bisnis Anda memiliki suatu perbedaan yang berarti bagi pelanggan, yang tidak dimiliki oleh pesaing Anda? Tanpa Faktor X, dalam situasi krisis seperti sekarang, anda akan ditinggalkan oleh pelanggan.

Kehebatan lain dari Faktor X adalah : ia akan membuat pelanggan anda untuk datang kembali ke anda seperti sebuah magnet. Pelanggan akan datang dan datang lagi ke anda untuk menyetorkan uangnya. Inilah yang dinamakan dengan Customer Life Time Value atau CLTV. Dengan adanya CLTV, anda akan memiliki keunggulan dibandingkan para pesaing anda.

Segera temukan Faktor X anda dan bangunlah CLTV untuk melalui krisis yang sekarang sedang melanda bisnis anda.

Salam Omzetter!!!

Norman Firman MBA

Melihat tujuan Bisnis seperti G.Soros dan Warren Buffet

Beberapa waktu yang lalu ada orang yang bertanya kepada saya : dia adalah seseorang yang ingin mulai
berbisnis. Dia belum memiliki pengalaman berbisnis sebelumnya. Ia bertanya apakah sebaiknya ia
mengambil franchise atau membangun bisnis sendiri. Pertanyaan saya kepada dia, apakah tujuan dia
berbisnis? Apakah untuk tujuan jangka pendek atau tujuan jangka panjang ?

Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai tujuan ini, saya ingin mengajak anda sebentar ke bisnis
investasi. Jika anda pebisnis, mungkin ke-2 nama yang akan saya sebutkan bukan orang baru anda,
mereka adalah : Warren Buffet dan George Soros. Ke-2nya adalah multimilionaire dalam dunia investasi.
Namun mereka menjalankan strategi yang berbeda. George Soros lebih bermain di fluktuasi yang terjadi
dalam jangka pendek, sedangkan Warrent Buffet lebih bermain di jangka panjang. George Soros mengikuti
naik turunnya saham dan mengambil keuntungan di sana. Sedangkan Warren Buffet memilih saham-saham
yang walaupun dalam jangka pendek berflutuasi, tetapi dalam jangka panjang memilik peluang untuk naik.
Warren Buffet tidak peduli dengan rumor-rumor yang terjadi di bursa. Ia fokus kepada saham yang murah
tetapi punya kesempatan berkembang.

Demikian pula dalam berbisnis, ada orang yang benar-benar memanfaatkan trend jangka pendek. Apa yang
lagi mode, dia masuk ke situ, ambil untung sebesar-besarnya dan keluar sebelum pasar menjadi jenuh.
Orang yang memiliki strategi bisnis seperti ini tidak terlalu peduli dengan perbedaan atau keunikan produk
yang dimilikinya. Yang penting masuk pada saat yang tepat dan keluar pada saat yang tepat. Sekarang ini
banyak sekali franchise-franchise yang ditawarkan dengan harga murah, tetapi umurnya cenderung pendek,
hanya mengikuti mode. Mereka yang terjun ke bisnis seperti ini pada saat yang tepat dan keluar pada saat
yang tepat akan meraup keuntungan terbesar. Masih ingat ketika Bubble Tea booming dan ada
dimana-mana. Coba lihat sekarang, hanya yang kuat saja yang masih bertahan. Sekarang ini juga sedang
booming bisnis Burger dan Kebab. Kita lihat saja, sampai kapan bisnis ini akan bertahan. Hanya yang paling
kuat saja yang akan bertahan, yang lain akan mati. Anda juga bisa melihat fenomena ini di bisnis tanaman.
Anturium dijual dengan harga gila-gilaan. Kita lihat sampai kapan ini akan terjadi. Begitu jenis tanaman lain
mulai nge-trend, saya pastikan popularitas Anturium akan jatuh. Lihat juga di bisnis per-film-man. Tahun
2007 industri film Indonesia digempur oleh film-film setan dan mistik. Kita lihat apakah di 2008 hal ini masih
akan trend. Film "Ayat-ayat Cinta" menggebrak dengan tema yang berbeda dan tampaknya akan menjadi
trend baru.

Ada orang berbisnis dengan tujuan : mencari dan mengumpulkan uang secepatnya tanpa terlalu memikirkan
yang lainnya. Ini yang saya maksud dengan tujuan jangka pendek. Orang seperti ini memiliki kelebihan
dalam melihat sesuatu yang detail, karena ia harus tahu kapan harus masuk ke bisnis dan kapan harus
keluar. Apakah berarti buruk untuk berbisnis di jenis bisnis seperti ini? Tentu tidak, hanya saja mereka
yang masuk di saat yang tepat yang akan mendapatkan banyak keuntungan, sedangkan yang masuk
belakangan akan sulit berkembang.

Ada lagi orang yang berbisnis dengan tujuan jangka panjang. Ia ingin membangun sesuatu untuk jangka
panjang. Ia memiliki visi dan perencanaan jangka panjang, tidak tergiur dengan trend-trend sesaat. Ini
yang saya namakan tujuan jangka panjang. Hal ini mirip dengan yang dilakukan oleh Warren Buffet.

Balik ke kasus franchise. Jika seseorang mengambil franchise, hanya untuk mengambil keuntungan dari
trend, ini boleh-boleh saja tetapi strateginya akan berbeda dengan mereka yang mengambil franchise
dengan tujuan jangka panjang. Untuk tujuan jangka pendek, yang penting adalah memiliki lokasi yang
sangat strategis, sementara yang diperdagangkan bisa berganti-ganti mengikuti apa yang sedang trend.
Untuk tujuan seperti ini, kejelian melihat pasar sangat-sangat diperlukan.

Namun jika seseorang mengambil franchise untuk tujuan jangka panjang, maka ia harus memilih franchise
yang telah teruji (telah lebih dari 5 tahun berbisnis, sukses dan berkembang). Yang harus diperhatikan juga
untuk tujuan jangka panjang adalah kekuatan marketing dan inovasi. Tanpa marketing dan inovasi rasanya
akan sulit bertahan untuk jangka panjang.

Mana tujuan anda dalam berbisnis? Apakah hanya untuk mengumpulkan uang secepat-secepatnya atau
untuk membangun sesuatu di jangka panjang? Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.

Lokasi HotSpot di Surabaya

Data dari detiksurabaya.com

Ternyata sudah ada lebih dari 100 hotspot di Surabaya.

Itu baru yang menggunakan speedy belum yang lainnya.

Cafe/Resto

1 Gloria Jean's Coffees Galaxy Mall Lt. Dasar
2 Cafe Ndok Ceplok, Jl. Tumapel No. 41
3 Country Heritage Resort, Nginden Intan Utara No. 7
4 Cita Selera /The Duck King, Galaxy Mall Lt. 2
5 Mc Donald Mulyosari
6 Cafe Makan Time, Jl. Mojopahit
7 Resto Delisia Nginden Intan Raya No. 1A
8 Mc Donald Raya Darmo
9 De Excelso Mal Galaxy - Dharmahusada
10 RM Legok Asri, Sepanjang
11 Pondok Tempo Dulu, Jl. Sulawesi 54
12 Kafe Excelso, Galaxy Mall Extension
13 Mc Donald Plasa Marina
14 Golf Graha Family
15 Dome Café Pakuwon Supermall
16 RM Ria Kombes M. Duryat
17 Pondok Tempo Dulu Puri Widya Kencana Citraland
18 Sea Master Restoran Bundaran HR Muhammad
19 Exelso Surabaya Plaza Jl. Pemuda
20 Café X Tunjungan Plasa Tunjungan Plaza Lt3
21 RM Thai Express Tunjungan Plaza 3 LG
22 McDonald Basuki Rahmad
23 Dome Café Tunjungan Plaza Lt3
24 Cita Selera /The Duck King Tunjungan Plaza 4 LG
25 Resto Dapur Desa Jl. Basuki Rachmat
26 Telkom Café Tunjungan Plaza 2
27 Tomodachi Café Jl. Embong Ploso
28 Hugo's Café Sheraton Hotel
29 Water Front Café Jl. Kedungsari
30 Coffee Toffee Wisma Mandiri
31 Golden Meteor Café & Bar

Hotel

1 Royal Paza (Food Court)
2 Sinar Hotel, Jl. Raya Pabean No. 136
3 New Grand Park Hotel
4 Hotel Weta Jl Gentengkali
5 Grand Interwisata/Graha Resident
6 Tandes Kondominium Graha family
7 Hotel Royal Regal Jakgung Suprapto
8 Loby Hotel Bisanta Jl. Tegalsari

Mall/Plaza

1 Royal Paza (Food Court)
2 Mall Giant A. Yani
3 Mall Sinar Bintoro, Jl. Jemursari
4 Maspion Square
5 Tunjungan Electronic Centre
6 Citi Walk Pakuwon Supermall
7 Foodcourt Tunjungan Plaza lantai 5

Office/Perkantoran

1 Lanfar, Jl. Samodra
2 BRI Tower (Lobby) Jl. Basuki Rachmat
3 War Stadium Kantor Telkom DIVRE V Ketintang
4 Graha Pena Jawa Pos
5 Sumber Jaya Sakti, Jl. Jemursari No. 311
6 Zindo Mas Surabaya, Raya Waru No. 55
7 Jimbaran, Tunjungan Plasa
8 WTC - Jl. Pemuda

Public Area

1 Taman Bungkul Jl. Raya Darmo
2 Tugu Pahlawan
3 Taman Surya
4 Taman Prestasi (Blk. Grahadi) Jl. Ketabang Kali
5 Monumen Kapal Selam (Monkasel), Jl. Pemuda

Public Service

1 Kantor DPRD
2 Toko Buku Toga Mas Jl. Diponegoro
3 RS Siloam Hospital Jl. Karimunjawa
4 Auto 2000 Jl. Jemursari
5 Auto 2000 Kenjeran
6 Auto 2000 Pecindilan
7 Auto 2000 A. Yani
8 Auto 2000 Jl. Raya Waru
9 Auto 2000 Kertajaya
10 Auto 2000 Basuki Rachmat
11 Auto 2000 Soengkono Jl HR Mohamad
12 MagnetZone Bookstore & Café Jl. BKR Pelajar
13 Plasa TELKOM Mergoyoso
14 Lab Pramita 2, Jl. HR Muhammad
15 Club House Ciputra Golf
16 Dharma Lautan Utama (R Tunggu Dermaga Ujung)
17 RS Pelabuhan (Lobby & Café) Jl Prapat Kurung 1
18 Stasiun KA Ps Turi (R Tunggu Eksekutif & VIP)
19 RSAL Ramelan
20 RSU Haji
21 SAMSAT Manyar, Jl. Kertajaya
22 Astra International Isuzu, Raya Waru
23 Stasiun Gubeng (R. Tunggu Eksekutif)
24 Radio SS, Jl Wonokitri No. 40C
25 Toko Buku Gramedia Kertajaya
26 Lab. Pramita 1 Jl. Adityawarman No. 73-75
27 Badan Perpustakaan Jatim, Jl. Menur
28 Supermarket Carefour, Jl. Ngagel No. 137-138
29 United Motors Centre A. Yani No. 40-44
30 Pura Jala Sidi Anumarta Jl. Juanda
31 Masjid Al - Akbar, Jl. Pagesangan
32 Astra International Daihatsu Jl. Raya Waru
33 Hotel Utami Jl. Juanda

School/Campus

1 Universitas Dr. Soetomo
2 IPH Schools Raya Kedung Baruk No. 114
3 UPN Veteran - Perpustakaan, Kantin Raya Rungkut
4 Mess Uplatda TELKOM Jl. Ketintang No. 156
5 Stikosa AWS, Nginden Intan Timur I No. 18
6 Univ. PGRI Adi Buana (UNIPA), Jl. Ngagel Dadi
7 ITPS, Jl. Ratna, Surabaya
8 Mayura Sentra Musik, Manyar Kertoarjo No. 69
9 Univ.PGRI Adi Buana (UNIPA), Jl. Dukuh Menanggal
10 Univ Narotama, Edutainment Food Court AR Hakim 51
11 Kanwil DikNas P & K Jl. Genteng Kali
12 Unesa Fak. Pedidikan & Perpustakaan Lidah Kulon
13 IAIN-Perpustakaan, A. Yani No. 117

Kewirausahaan Sejak Dini

Kajian menarik tentang kewirausahaan disampaikan tiga orang yang berkompeten, yaitu CEO PT Graha Layar Prima (pendiri Blitzmegaplex) Ananda Siregar, pakar kepribadian sekaligus Presiden Direktur Lembaga Pendidikan Duta Bangsa Mien Rachman Uno, dan Presiden Direktur Kiroyan Kuhon Partners/PT Komunikasi Kinerja, Noke Kiroyan.

Gambaran singkatnya, menanamkan jiwa kewirausahaan adalah dengan melakukan perubahan mental dan sikap yang dapat dilakukan sejak dini, tanpa mempertentangkan apakah kemampuan berwirausaha itu berkat bakat (terlahir) atau hasil pendidikan (terdidik). Selain itu, pendidikan dapat menjadi faktor pendorong kesuksesan berwirausaha atau sebaliknya.

Kewirausahaan Dibina sejak Dini
Dibutuhkan Perubahan Mental

Jakarta, Kompas - Jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship dapat dibina atau ditanamkan sejak kecil. Kewirausahaan lebih kepada menggerakkan perubahan mental. Tidak perlu dipertentangkan apakah kemampuan wirausaha itu berkat bakat (terlahir) atau hasil pendidikan (terdidik).

Demikian antara lain terungkap dalam Parenting Seminar yang diselenggarakan Universitas Paramadina, Sabtu (1/3). Hadir sebagai pembicara, CEO PT Graha Layar Prima (pendiri Blitzmegaplex) Ananda Siregar, pakar kepribadian sekaligus Presiden Direktur Lembaga Pendidikan Duta Bangsa Mien Rachman Uno, dan Presiden Direktur Kiroyan Kuhon Partners/PT Komunikasi Kinerja, Noke Kiroyan.

Mien Uno mengatakan, untuk menjadi wirausahawan andal, dibutuhkan karakter seperti pengenalan terhadap diri sendiri (self awareness), kreatif, mampu berpikir kritis, mampu memecahkan permasalahan (problem solving), dapat berkomunikasi, mampu membawa diri di berbagai lingkungan, menghargai waktu (time orientation), empati, mau berbagi dengan orang lain, mampu mengatasi stres, dapat mengendalikan emosi, dan mampu membuat keputusan.

Karakter-karakter tersebut dapat dibentuk melalui pendidikan sejak dini. ”Untuk mendidik anak menjadi seorang wirausahawan tidak dalam hitungan satu, dua, dan tiga, melainkan sebuah proses panjang. Dalam proses tersebut, orangtua perlu mengambil peranan,” ujarnya.

Orangtua perlu menyupervisi anak dengan memberikan contoh yang baik dan menjaga agar ucapan sama dengan tindakan. Selain itu, orangtua ikut memotivasi anak, mengevaluasi mereka, dan memberikan apresiasi atas kerja keras anak. Selama proses tersebut, orangtua dapat mengamati kecenderungan sang anak.

Perubahan mental

Hal senada diungkapkan Noke Kiroyan. Bagi Noke, kewirausahaan lebih soal menggerakkan perubahan mental. Dia sendiri berpendapat tidak perlu dipertentangkan kewirausahaan itu sesuatu yang dapat dipelajari atau didapatkan sebagai bakat secara genetis. Pada dasarnya, apa yang disebut ”bakat” sebetulnya dapat saja merupakan pengaruh lingkungan dan hasil pendidikan.

Pendidikan, bagi sebagian orang, bisa menjadi faktor pendorong kesuksesan berwirausaha atau sebaliknya. ”Seseorang tidak perlu predikat sarjana untuk menjadi pengusaha, tetapi dengan latar belakang pendidikan akademik, saya menduga banyak peluang akan terbuka karena lebih luas wawasannya dalam melihat peluang,” ujarnya.

Sebaliknya, kata Noke, dengan pendidikan tinggi, seseorang dapat saja malah enggan mengambil risiko. Dalam pendidikan bisnis, misalnya, individu justru belajar menghindari risiko. Padahal, kewirausahaan itu sangat identik dengan mengambil risiko, menciptakan hal-hal baru, baik berupa produk, proses, atau cara pandang baru, serta melihat peluang yang belum dilihat orang lain.

Negara berkembang justru potensial sebagai tempat mengembangkan kreativitas dan usaha-usaha baru. Terlebih lagi, Indonesia sangat kaya akan potensi sumber daya, baik alam, budaya, maupun manusia.

Pengusaha muda Ananda Siregar meyakini, kewirausahaan diawali dengan sikap (attitude). Individu harus memiliki keyakinan bahwa tak ada yang mustahil. ”Yang dibutuhkan ialah sikap can do. Menjadi wirausahawan lebih merupakan cara pandang, pikir, dan sikap bahwa semua hal dapat dipelajari. Kewirausahaan tidak sekadar keterampilan teknis,” ujarnya. Semasa Ananda kecil, sang ayah suka bercerita tentang kesuksesan dan keberanian para pengusaha membangun bisnisnya.

Jangan Menyerah

Sepenggal kisah yang mungkin bisa menjadi motivasi bagi Anda dalam menyikapi hidup bahwa jangan pernah pesimis serta berkecil hati dengan diri dan usaha Anda masing-masing walau sering diejek, dicemooh, dan dipandang sebelah mata oleh orang disekeliling Anda. Yang terpenting tetap yakin, mau berjuang, tidak pernah putus asa pasti kesuksesan akan tercapai.

Albert Einstein dikatakan, "Bolot, tidak suka bergaul, dan senantiasa hanyut dalam khayalan bodohnya.
Aristotle Onassis saat sekolah merupakan si tolol nomor satu dan biang kerok, sehingga pernah dikeluarkan dari beberapa sekolah. Akhirnya dia gagal dalam ujian dan tidak punya ijazah walau diploma sekalipun.
Guru Bethoven menyebut Beethoven sebagai komposer yang tidak mempunyai harapan.
Charles Darwin dianggap oleh semua gurunya (termasuk ayahnya sendiri) sebagai seorang budak biasa dan mempunyai tingkat kecerdasan di bawah normal.
Henry Ford 5 kali gagal dalam bisnis dan bankrut
Prestasi Isaac Newton amat lemah ketika di sekolah dasar
Leo Tolstoy, pengarang buku "War and Peace" pernah dikeluarkan dari akademi.
Semasa kuliah, Louis Pasteur adalah seorang mahasiswa sederhana dimana dia mendapat peringkat nomor 15 dari 22 orang mahasiswa lain dalam mata kuliah kimia.
Leon Uris, pengarang buku terlaris , "Exodus" pernah gagal dalam ujian bahasa inggris sebanyak 3 kali semasa di sekolah menengah.
Pendiri Fedex (Federal Express) pernah diberitahu bahwa idenya tidak masuk akal, dan diberi nilai merah (tidak lulus) oleh profesor di universitasnya. Tiga puluh tahun kemudian, Federal Express menjadi sebuah perusahaan ekspedisi ekspres yang terbesar di dunia dengan 128.000 orang karyawan dan mempunyai modal lebih dari US$7 milyar.
Guru Thomas Alfa Edison pernah mengatakan bahwa dia terlalu bodoh untuk belajar sesuatu.
Walt Disney pernah dipecat oleh seorang redaktur surat kabar karena kekurangan ide.
Winston Churchill pernah tidak naik kelas enam.
Semasa Silvester Stallone menjalani ujian di Universitas Dexel, dia diberitahu bahwa peluang masa depannya hanyalah sebagai seorang tukang reparasi elevator. Dengan demikian ayahnya yang sering memukul mengatakan bahwa dia adalah seorang anak yang tidak bisa diharapkan.
Woody Allen, seorang penulis, editor, dan penerbit yang telah mendapat anugerah Academy Award pernah gagal dalam ujian bahasa inggris dan gagal membuat film di Universitas New York.
Akio Morita, pendiri SONY corporation adalah murid yang bodoh. Ia menempati peringkat terakhir dari 180 murid di kelas ilmu pastinya.
Salam Sukses Selalu



Cak Eko
www.cakeko.co.nr

Mulai dari yang Kecil

Bagi Anda yang saat ini sedang atau akan menjalankan usaha sangat penting untuk mengukur kekuatan dan kemampuan Anda, terutama terkait dengan modal yang Anda miliki. Ini dibutuhkan agar Anda bisa memprediksi "daya tahan" dalam menghadapi hempasan yang menyakitkan.

Sah-sah saja Anda punya ambisi untuk melakukan ekspansi, namun Anda harus terlebih dahulu mengukur kemampuan. Ingat keinginan usaha cepat menjadi besar, pada dasarnya masih merupakan suatu harapan (dream) yang menuntut kerja keras dan sedikit keberuntungan.

Banyak perusahaan besar yang mengawali usaha dari skala sangat kecil. Kisah sukses para taipan memang bukan sekedar mitos. Mereka dulu juga sengsara, kemudian secara gradual mengembangkan bisnis sampai menjadi imperium yang memiliki omzet triliunan rupiah.


Barangkali Cuplikan yang saya ambil dari harian kompas edisi 1 Februari 1995 (dimana konglomerat Eka Tjipta Widjaja menceritakan pengalaman bisnisnya) bisa memotivasi Anda untuk gigih berjuang untuk mencapai kesuksesan usaha Anda. Di dekat markas tentara Jepang, pada waktu negeri Sakura ini masih menduduki Indonesia antara tahun 1942-1945, Eka merencanakan berjualan makanan. Pukul empat subuh ia sudah berada di lokasi, menyiapkan kaleng bekas minyak tanah untuk tempat air, tungku kecil, membawa kopi, gula dan bahan-bahan lainnya. Semua peralatan itu dipinjam dari ibunya. Enam ekor ayam dipinjam pula dari ayahnya. Ayam itu dimasak menjadi ayam putih gosok garam. Dari teman-temannya, Eka Tjipta yang masih miskin itu juga meminjam bahan-bahan lain seperti wiski, brendi dan anggur. Jam tujuh pagi, Eka siap berjualan. Sampai jam sembilan tidak ada pembeli satupun. Melihat kondisi tersebut Eka memutuskan untuk mendekati komandan tentara dan mentraktir sang Komandan untuk makan
di warungnya. Setelah mencicipi seperempat ayam komplit dengan kecap cuka dan bawang putih, minum dua teguk wiski gratis, komandan itu mengucapkan terima kasih. Kemudian setelah itu, semua anak buah komandan dan tawanan perang diperbolehkan makan di warung Eka. Strategi marketing Eka Tjipta itupun berjalan dengan sukses.

Empat puluh tahun kemudian, Eka Tjipta tumbuh menjadi salah satu konglomerat besar di Indonesia. Ia membesarkan group Sinar Mas yang memproduksi minyak goreng dan menguasai ratusan ribu hektar perkebunan Kelapa Sawit. Tetapi tidak banyak yang paham kalau dulu sang konglomerat pernah berbisnis dengan ayam dan wiski pinjaman.

Intinya jangan memulai usaha dari skala yang besar, karena Anda akan mempertaruhkan nasib banyak orang seandainya Anda mengambil risiko terlalu besar pada usaha baru Anda. Kecuali bila Anda sudah menggeluti bisnis itu beberapa waktu lamanya, sehingga Anda mengenali betul saat-saat yang paling tepat untuk ekspansi. Dan Anda sudah memahami seberapa besar pengaruh tambahan modal terhadap produktivitas usaha Anda.

Salam Sukses Selalu

Cak Eko
www.cakeko.co.nr

3 bisnis yang menjanjikan

Ada 3 bidang bisnis teratas yang akan survive, menjanjikan dan menjadi
pilihan para pebisnis dalam jangka waktu panjang ini.

Data tersebut saya dapatkan pada saat acara meeting TDA 11 Digits tadi
malam.
Pak Ananto yang memberikan informasi data tersebut, beliau member TDA dan
adalah mantan Country Manager, AC Nielson Indonesia, perusahaan survey
terbesar di dunia.

Yah, data survey seperti ini menjadi penting bagi para pebisnis. Data atau
informasi sudah menjadi benar-benar key factor untuk penggerak perekonomian
di suatu negara.

3 bidang bisnis tersebut adalah :

1. Telekomunikasi dan turun-turunan pendukungnya dari produk, jasa dan
teknologi yang berhubungan dengan bisnis tersebut termasuk didalamnya adalah
teknologi informasi (IT). Kita lihat sendiri di negara kita pertumbuhan
operator selular baik GSM dan CDMA bertumbuh besar, pelayanan ke pengguna
pun semakin baik dan harga semakin murah. Pembangunan tower-tower
telekomunikasi makin merajalela hingga pelosok daerah. Tentu juga dukungan
IT sangat berperan di bidang ini baik produk (hardware/software)

, jasa,
tenaga kerja, outsourcing hingga edukasi program. Cukup sangat menjanjikan
bisnis dibidang ini.

2. Media. Bisnis di bidang media dalam segala bentuknya (cetak, elektronik,
mobile, internet dll) akan sangat merajai bisnis ke depan. Kita lihat saat
ini Kompas berani berinvestasi ratusan milyar untuk mega portalnya. Semua
orang akan mencari informasi melalui media-media informasi ini. Dan hasil
survey pun menyatakan belanja iklan dari sebuah corporate sangat besar dan
bisnis media lah yang merasakan kuenya. Dan jangan dilupakan media ini
sangat berhubungan dengan content provider, jadi beruntunglah kita yang
sudah memulai bisnis media ini, baik dari sisi medianya maupun contentnya.

3. Otomotif. Bisnis ini masih menjadi primadona di negara berkembang seperti
kita. Kebutuhan dan gaya hidup mempengaruhi perkembangan bisnis ini. Namun
yang menjadi catatan penting adalah meningkat drastis pemakai sepeda motor
di negara kita. Penjualan sepeda motor melebihi dari target para produsen
apalagi kaum hawa pun sudah memakai motor untuk kegiatannya. Bidang ini
tidak hanya untuk penjualannya saja, tapi peluang besar justru dari
jasa-jasa dan aksesories pendukungnya. Seperti jasa bengkel, salon otomotif,
cuci motor, kredit/pembiayaan, asuransi dan lain-lain. Tertarik?

Nah mudah-mudah dapat menjadi pencerahan untuk kita yang ingin berbisnis
atau mengembangkan bisnisnya.

Salam fuuntastic
Iim Rusyamsi

Faktor Kali

Mungkin anda sering bertanya-tanya, mengapa si A dalam waktu singkat
usahanya berkembang begitu pesat? Atau si B dalam waktu singkat punya cabang
begitu banyak? Jawabannya adalah karena faktor kali (multiplier effect).
Usaha yang lambat biasanya karena sistimnya masih menggunakan faktor
penjumlah misalnya 2 + 2 = 4, 4 + 4 = 8, 16 + 16 = 32. Ini juga bisa maju,
tapi agak lebih lambat. Tapi bila Anda punya usaha yang memiliki faktor kali
akan jadi seperti ini: 2 x 2 = 4, 4 x 4 = 16, 16 x 16 = 256. Jauh lebih
besar hasilnya.

Usaha apa contohnya yang memiliki faktor kali? Semua usaha punya faktor
kali. Cuma jenisnya berbeda-beda. Misalnya usaha rumah makan, salah satu
faktor kalinya adalah lokasi yang ramai. Lihat saja restoran McDonalds di
Sarinah Thamrin menjadi 10 besar paling ramai di dunia karena faktor kalinya
adalah lokasi yang strategis dan ramai. Usaha eceran faktor kalinya adalah
lokasi yang ramai dan banyaknya jumlah cabang. Usaha grosir faktor kalinya
adalah pelanggannya yang membeli dalam jumlah banyak dan berulang-ulang.

Hanya itu? Masih banyak lagi. Misalnya publikasi, iklan, promosi, tenaga
sales. Berikut ini uraiannya.

*Menggunakan Publikasi
*Ingat dengan ayam bakar Wong Solo? Restoran ini “meledak” omsetnya
gara-gara seorang seorang wartawan menulis berita tentang usaha ayam bakar
yang saat itu masih di kaki lima di kota Medan dengan judul “Sarjana Menjual
Ayam Bakar”. Jadi tulisan di koran itu telah menjadi faktor kali. Memang
pemiliknya Puspo Wardoyo pintar sekali memanfaatkan publikasi seperti
mengadakan Poligami Awards, membuat menu Jus Poligami. Contoh lain: jaringan
bisnis MQ Corporation milik AA Gym dengan publikasi dari segi spiritual, The
Body Shop dengan publikasi dari segi kepedulian lingkungan hidup, Moamar
Emka dengan buku Jakarta Undercover, Dewi Lestari dengan buku Supernova.

*Menggunakan Iklan atau Promosi*
Baru-baru ini saya melihat langsung toko roti baru namanya BreadTalk di Mal
Taman Anggrek. Saya saksikan pembelinya rela antri sampai hampir sepuluh
meter untuk membeli roti yang katanya lebih enak itu. Kenapa bisa begitu
ramai sementara toko roti lain di tempat yang sama tidak seramai itu? Karena
faktor kali dari iklan dan promosi di Metro TV dengan menggunakan para artis
ternama. Iklan tersebut menggugah rasa ingin tahu penonton untuk mencobanya.
Contoh lain: DRTV.

*Menggunakan Tenaga Pemasaran/Sales
*Anda tahu jaringan toko kredit Columbia? Kebetulan saya sendiri kenal
dengan pemiliknya, Bapak Leo Chandra. Katanya, tahun lalu omsetnya mencapai
Rp. 1,2 trilyun. Apa kiatnya? Dia tidak menggunakan iklan atau membuka
outlet di lokasi yang ramai dan strategis. Tapi dia menggunakan 20.000
tenaga sales di seluruh Indonesia. Toko-toko sepatu di PIK Pulo Gadung juga
menerapkan hal serupa, yaitu dengan menggunakan tenaga pemasar lepas
(freelance) yang dibekali dengan brosur dan katalog gambar produk. Jadi,
para pembeli tinggal memilih melalui katalog tersebut. Contoh lain:
perusahaan network marketing/MLM, kartu kredit Citibank, bahkan partai
seperti Partai Keadilan Sejahtera juga menggunakan strategi pemasaran
langsung (direct selling). Saat dalam Pemilu 1999 dengan 15.000 kader yang
mentargetkan 1 orang menggaet 20 orang pemilih, partai ini berhasil mendapat
1.4 juta suara. Saat ini dengan sistim pendekatan yang sama telah terkumpul
400.000 kader. Berapa nanti perolehan suaranya di tahun 2004 bila 1 orang
kader menggaet 20 pemilih?

*Menggunakan Tokoh atau Model
*Baterai ABC menguasai 90% lebih pangsa pasar baterai di Indonesia. Saat
saya berkunjung ke pabriknya di Daan Mogot bulan Desember tahun lalu, Ibu
Herlili Sumampouw, manajer periklanannya membuka rahasia bahwa salah satu
faktor kalinya adalah dengan menggunakan orang-orang cebol dan petinju
Evander Holyfield. Mereka menggunakan orang-orang cebol sejak tahun 70-an
yang disuruh menari-nari di arena Pekan Raya Jakarta. Hasilnya, omset
penjualan baterai ABC naik seperti roket, katanya. Begitu juga saat
memperkenalkan Baterai ABC Alkaline, tadinya ABC tidak dikenal sebagai
produsen baterai alkaline sebelum menggunakan model iklan petinju kelas
berat Evander Holyfield. Seorang model atau tokoh memiliki banyak penggemar,
inilah faktor kalinya.

*Membuka Cabang Sebanyak Mungkin*
Untuk usaha eceran/retail, inilah faktor kalinya. Alfa Mart adalah
contohnya. Dalam waktu singkat bisa menyamai jumlah cabang Indomaret yang
sudah lebih lama di bisnis ini. Dengan agresif mereka terus membuka cabang
dengan cara waralaba yang lebih fleksibel daripada Indomaret. Caranya, bila
si calon partner itu hanya punya lahan dan bangunan tanpa modal kerja,
Alfamart siap mengisi barang. Faktor kali untuk usaha eceran tidak hanya
itu, bisa juga dengan cara menitipkan barang di outlet-outlet.

*Menjual Secara Grosir*
Untuk usaha grosir, faktor kalinya tidak perlu dengan membuka banyak toko.
Tapi dengan mencari banyak pedagang yang membeli dalam jumlah banyak secara
berulang-ulang. Ini bisa dilihat di toko-toko di Tanah Abang, Pasar Anyar
Bogor atau Cipulir. Rata-rata mereka memiliki pelanggan tetap yang secara
rutin berbelanja. Misalnya satu toko memiliki 20 pelanggan yang rata-rata
berbelanja Rp. 2 juta per bulan, total per tahun menjadi Rp. 480 juta. Usaha
grosir ini akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan usaha para
pedagang langganan tersebut dan bertambahnya pelanggan baru. Adakah para
pelanggan yang memiliki lebih dari satu toko? Tentunya ada, bahkan ada yang
memiliki 10 toko. Inilah faktor kalinya.

*Menggunakan Internet
*Jeff Bezos adalah salah orang terkaya di Amerika saat ini. Dia meraihnya
dalam waktu kurang dari 10 tahun. Dia adalah pendiri situs belanja buku di
internet Amazon.com yang menjual buku secara online kepada para pelanggan di
seluruh dunia. Dalam waktu singkat Amazon telah mengalahkan toko buku
terbesar di Amerika yang sudah berdiri puluhan tahun, Barnes and Noble. Saya
pribadi juga telah menggunakan media ini sejak September tahun lalu.
Hasilnya di luar dugaan. Dalam waktu 3 bulan pengunjung yang datang di
website sudah hampir 1.000 orang dengan omset yang lumayan. Bahkan telah
berhasil mendapatkan agen/distributor di beberapa daerah di Indonesia. Apa
faktor kalinya? Karena saya berkawan dengan Mr. Tung Desem Waringin, seorang
pembicara seminar yang telah berbicara di hadapan lebih dari 60.000 orang
dan siaran talk show di radio Smart FM yang mempunyai jaringan di 7 kota di
Indonesia. Di setiap kesempatan dia selalu menyebutkan alamat situs internet
kami. Di samping itu, internet diakses oleh orang di seluruh dunia, tanpa
batas wilayah dan waktu. Perkembangan bisnis di internet ini patut kita
antisipasi. Peluangnya sangat, sangat, sangat besar.

*Apakah faktor kali hanya untuk bisnis saja?*
Tidak. Penggunaan faktor kali tidak melulu untuk tujuan bisnis saja. Seorang
dosen yang biasanya hanya bisa berbicara di depan mahasiswa bisa menggunakan
media lain untuk meraih audiens yang lebih besar. Misalnya dengan menulis
buku, mengadakan seminar, membuat kaset/CD, membuat situs internet, siaran
di TV atau radio. Contohnya adalah Rhenald Kasali, Roy Sembel (dosen, ahli
keuangan). Seorang atlit yang sebelumnya adalah atlit lokal bisa
meningkatkan faktor kalinya dengan mengikuti pertandingan dengan skala
nasional atau internasional. Seorang da’i seperti Aa Gym paling ahli
memanfaatkan faktor kali ini. Dia membuat faktor kali melalui tabloid,
radio, televisi, internet, buku, VCD dan lain-lain. Inul Daratista menjadi
begitu fenomenal setelah tampil di televisi. Padahal sebelumnya dia hanya
bernyanyi dari kampung ke kampung.

*Kesimpulan
*Dari beberapa contoh di atas, intinya adalah bagaimana dalam meningkatkan
usaha kita selalu mencari faktor kali. Sekali lagi FAKTOR KALI.
Mudah-mudahan tulisan ini menjadi inspirasi bagi anda. Mohon maaf, bukan
saya ingin menggurui, tapi ingin berbagi ilmu dan pengalaman yang tentu saja
banyak kekurangannya. Mudah-mudahan tulisan ringan ini ada manfaatnya.

--
Wassalam,

Badroni Yuzirman, TDA 0000001-0106
www.manetvision.com I www.roniyuzirman.com I Y!M: roniyuzirman I HP 0812 100
8164

Maganglah di tempat orang-orang Kaya

Maganglah Di Tempat Orang Kaya

Menghilangkan mental miskin bukanlah pekerjaan mudah. Minder, grogi, kurang percaya diri, adalah beberapa mental miskin yang melekat di banyak orang. Apalagi bagi mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. Santri Pesantren Wirausaha Abdurrahman bin Auf (Perwira AbA) Delanggu Klaten yang kebanyakan berasal dari anak tukang becak, pemecah batu, buruh tani, janda miskin pada awalnya juga dirasuki mental miskin.

Untuk mengikis mental miskin, Perwira AbA melakukan berbagai terapi dan cara. Salah satunya, para santri harus tinggal di komunitas orang kaya selama kurang lebih dua bulan. Setelah dibekali dengan berbagai ilmu, attitude, dan keterampilan para santri wajib hidup dan berinteraksi dengan komunitas orang kaya sekaligus belajar bisnis dan menyadap ilmu dari mereka.

Selain menyadap ilmu, para santri harus tetap bisnis dan tidak boleh menggantungkan kehidupan seharí-harinya dengan orang lain. Selama dua bulan para santri menetap di masjid. Para calon wirausahawan ini memiliki kewajiban memakmurkan masjid, praktek bisnis dan berinteraksi dengan jamaah masjid terutama tokoh masyarakat dan pelaku bisnis.

Hasilnya, mental para santri ternyata lebih siap menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. Mereka sudah tidak canggung lagi berhubungan dan bergaul dengan lapisan masyarakat manapun. Bahkan beberapa diantaranya malah menjalin bisnis dengan masyarakat dimana para santri menetap selama dua bulan.

“Wah, enaknya punya HP, saya bisa kontak dan ngajak bisnis orang kapanpun” kata salah satu santri yang sudah bisa membeli HP karena praktek bisnisnya selama dua bulan sudah membuahkan hasil. Punya HP untuk memperlancar bisnis bagi Anda tentu hal yang biasa, tetapi bagi anak yang berasal dari kerak kemiskinan itu ádalah prestasi yang perlu dihargai.

Melihat perkembangan dan hasilnya saya teringat buku Rich Dad Poor Dad-nya Kiyosaki antara orang tua kaya dan orang tua miskin. Kalau kita ingin kaya memang perlu magang di kehidupan orang kaya. Tapi jangan lupa, setelah kaya kita harus ingat dari mana asal usul kita. Dan yang lebih penting kita harus punya semangat mendidik dan menghasilkan banyak kader orang kaya baru yang berasal dari keluarga kurang mampu. Insya Allah dengan cara ini kehidupan kita menjadi lebih berkah.

Selamat datang di dunia baru wahai santriku. Saat ini engkau adalah calon orang kaya baru yang kelak menghasilkan generasi beradab, peduli dan memberikan kontribusi untuk negeri.

Adakah yang bersedia menjadi tempat magang santri Perwira AbA dan santri-"santri" lainnya?, hanya dua bulan saja!!.

Salam Epos

Rgd

Andriyadi
www.peluangtour.com

7 Pilar Bisnis dari Virgin Group

Dear rekan rekan action member

Seperti yang pernah saya ulas dalam tulisan pertama. Pada dasarnya pilar bisnis Virgin Group dibagi menjadi tujuh pilar utama.

Ketujuh bidang tersebut meliputi : People, Brand, Delivery, Learning from Mistake and Setbacks, Innovation, Entrepreneurs & Leaderships, and Social Responsility.

People : finding good people and set them free, key success dalam sebuah bisnis adalah mencari orang yang tepat yang akan menjalankan bisnis tersebut. Menurut Richard Branson patokan utama yang harus dipegang teguh adalah karakter dan integritas, passion terhadap bisnis yang akan dijalani dan open minded terhadap ide ide baru. Skill menjadi prasyarat nomor sekian karena semua skill bisnis bisa di pelajari asal kita punya passion yang besar.

Dengan pola bisnis Virgin Group yang hampir semuanya di jalankan melalui ventura, people menduduki deretan teratas dalam prioritas bisnis Virgin Group. Semua karyawan kunci yang diajak bisnis oleh Richard Branson selalu mendapat bagian saham. Sampai dengan saat ini sudah ratusan karyawan kunci Virgin Group yang menjadi milyuner berkat system Ventura yang di jalankan.

Virgin Group juga sangat menghargai kebebasan karyawan dalam inovasi. Semua karyawan harus terbuka, saling berkomunikasi dalam mengemukakan ide dan gagasannya. Tidak ada ide yang bodoh. Ide bodoh adalah ide yang tidak diungkapkan.

Yang rada unik, pada awal awal bisnisnya. Richard Branson sangat percaya bahwa kalau sebuah bisnis karyawannya sudah mencapai 100 orang maka harus di pecah. Dibuat unit bisnis baru. Karyawan yang terlalu banyak tidak akan menumbuhkan kreatifitas dan memperlambat proses pengambilan keputusan.....

Brand and Delivery : Conventional wisdom yang dianut oleh hampir seluruh perusahaan besar dunia adalah focus pada apa yang kita ketahui, focus pada passion dan skill terbaik yang kita miliki.

Dari konsistensi focus dan selalu berusaha mencari perbaikan pada apa yang kita tekuni. Lahirlah brand brand dunia yang sangat besar. Coca Cola & Pepsi focus pada minuman soda. Microsoft, Oracle & SAP focus pada software, Intel focus pada processor dan Nike ataupun Adidas focus pada sepatu olahraga.

Namun Virgin adalah sebuah pengecualian. Virgin merupakan sebuah brand besar yang tidak focus pada hanya satu bidang usaha saja. Lini usahanya merentang dari rekaman, media, penerbangan, telekomunikasi, resort, kebugaran, keuangan, kereta api sampai wisata ruang angkasa. Virgin memiliki keunikan tersendiri.

Lantas apakah Virgin tidaklah focus ? Salah besar kalau kita menyangka Virgin tidak memiliki focus.

Untuk menopang brand yang sangat besar, focus Virgin adalah virgin customer experience. Virgin tidak focus pada produk atau bidang usaha yang digeluti. Tetapi apapun produk dan bidang usaha itu, haruslah memiliki Virgin customer experience.

Fokus pada usaha terus menerus untuk memberikan yang terbaik buat customer, membuat customer merasa istimewa dan bahagia pada setiap produk dengan brand Virgin. Hal ini juga merupakan salah satu filosofi bisnis paling utama dari pendirinya, Richard Branson.

Gaya hidup Richard Branson juga turut mengerek brand Virgin dimata customer. Gaya hidup eksentrik, santai sekaligus pekerja keras, risk taker, fearless, cinta damai, pro lingkungan dan keperdulian yang sangat tinggi pada warga yang kurang mampu.

Salah satu nasehat utama Richard Branson untuk membuat brand kita tetap dicintai customer adalah, “ Dalam bisnis atau produk apapun sebuah brand. Anda harus deliver apa yang dijanjikan. Jangan pernah menjanjikan apapun yang tidak bisa Anda deliver “.

Delivery adalah soal detail. Rincian sampai sekecil mungkin mengenai harapan customer akan produk atau jasa yang kita tawarkan. Kegagalan membuat sebuah rincian harapan customer merupakan awal kegagalan sebuah delivery dan tanda tanda hancurnya sebuah brand.

The devil is in detail. Dalam setiap bisnis yang ingin dimasukinya, Richard Branson selalu minta sebuah perencanaan detail segala aspek bisnis tersebut kepada mitra yang mengajak. Opini pihak ketiga dari masing masing ahli dibisnis itu juga selalu dia mintakan. Tak jarang ahli tersebut kemudian bergabung pula dalam bisnis yang dimasuki ini.

Konsistensi Richard Branson dalam urusan detail inilah yang merupakan kunci sukses dalam setiap bisnis yang dia masuki. Seolah memiliki sentuhan midas, bisnis apa saja yang dimasuki pasti sukses. Tidak sedikit perusahaan yang hampir bangkrut menjadi sukses besar setelah di branding dengan brand Virgin.

Virgin customer experience seolah menjadi mantra jaminan bagi jutaan customer yang dilayani.

Sukses hanyalah milik mereka yang berani bermimpi dan bertindak

Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya berkesempatan mendapat pelajaran
berharga dari seorang pengurus kuburan tentang arti bermimpi dan *take
action* untuk meraih mimpinya. Sekarang ia masih menjadi seorang pengurus
kuburan, bedanya dengan dulu pertama kali saya mengenalnya adalah sekarang
ia mempekerjakan 8 orang untuk membantu tugasnya dan memiliki usaha rental
mobil. Semoga cerita ini dapat menginspirasi dan mematahkan semua alasan yg
sering membuat orang tidak berbuat apa-apa: *"saya tidak punya uang utk
memulai usaha".*

Bang Roy, begitu ia biasa dipanggil, adalah seorang pengurus kuburan yang
tugasnya membersihkan kuburan, menyirami rumput di atas kuburan dan kadang
membantu mengurus penggalian kubur baru ketika ada yang meninggal. Kami
berkenalan ketika ayah saya meninggal dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut.
Berpostur tubuh cukup tinggi, kulit sawo matang terjemur matahari, usianya
sekarang masih awal 30an, menikah dan dikaruniai 1 orang putri.

Hari minggu pagi, saya datang ke Jeruk Purut untuk suatu keperluan
administrasi makam almarhum ayah saya. Memasuki pelataran parkir, saya
melihat 5 mobil warna hitam berbaris rapi disana. "Tumben rame peziarah di
bulan Ramadhan" pikir saya waktu itu. Belum sempat saya keluar dari mobil,
datang mobil daihatsu sirion silver yang masih baru, parkir di dekat mobil
saya. Cukup surprise, karena yang bawa mobil itu adalah bang Roy, sang
pengurus kuburan.

Setelah selesai urusan administrasi, kami berkesempatan ngobrol tentang
banyak hal. Bang Roy cerita, dulu ia hanya bekerja sebagai pengurus kuburan.
Untuk menambah uang belanja, istrinya menjual bunga bagi para pelayat.
Sayangnya, usaha jual bunga itu bersifat sangat musiman. Tidak setiap hari
ada pembeli. Karena itu mereka terus hidup berhemat agar punya simpanan
hingga akhirnya mampu memulai usaha jualan pulsa.

Dari 1 konter pulsa kecil, keuntungan yang didapat ditabung hingga bisa
membuka kios ke-2. Dengan memiliki 2 konter pulsa, uang yang dapat disimpan
menjadi lebih banyak sehingga beberapa bulan kemudian bisa membuka konter
pulsa ke 3, 4, dan seterusnya.

Pada tahun 2003, bang Roy mulai belajar tentang usaha rental mobil dari
kenalannya yang sudah lebih dulu menggeluti usaha tersebut. Tanpa mendapat
bayaran, bang Roy ikut kesana sini dengan kawannya menjalankan bisnis rental
mobil. Pekerjaan mengurus kuburan diserahkan kepada orang lain yg sudah
dianggapnya sebagai adik sendiri.

Hidup hemat, terus berusaha dan menabung. Jurus yang jitu untuk mengumpulkan
modal. Dari usaha jual pulsa, pada th 2004 bang Roy memiliki uang sebesar 33
juta yang digunakannya utk uang muka pembelian mobil Avanza secara kredit.
Mobil ini kemudian diparkir di pelataran pemakaman Jeruk Purut dan dipasang
tulisan besar: disewakan. Alhamdulillah, ada bule yang menyewa mobilnya,
selama 3 tahun digunakan penyewa, cicilan mobil setiap bulannya dapat
tertutupi dari uang sewa.

2007, bule penyewa mobilnya pulang kampung. Mobil avanza miliknya dijual,
uang hasil penjualan mobil tersebut digunakan untuk uang muka membeli 2
mobil baru secara kredit. Lagi-lagi bang Roy menerapkan prinsip menunda
kesenangan. Bukan untuk belanja uang yang didapat dari menjual mobil, tapi
digunakan untuk mengembangkan usahanya. Bisnis bang Roy sempat mengalami
beberapa rintangan. Sudah 3 kali mobilnya dibawa lari penyewa dan
digadaikan. Alhamdulillah, dengan kerja keras dan doa, semua mobil yang
sempat hilang bisa ditemukan. Sekarang bang Roy mulai menemukan system
bisnis rental mobil untuk dirinya, dan sekarang ia telah memiliki 5 unit
mobil untuk disewakan dari berbagai merk.

Dari seorang pengurus kuburan yang harus bekerja keras bersimbah keringat,
bang Roy sekarang telah menjadi pengusaha rental mobil dan jual pulsa. Ia
juga telah memiliki 8 orang pegawai yang membantunya mengurus kuburan. Ia
membangun bisnisnya dengan ketekunan, kesabaran dan keringat. Ia menunda
kesenangan membelanjakan uangnya. Ia mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk
mengubah hidupnya dengan membangun bisnis dari yang kecil hingga menjadi
besar. Subhanallah, Allah telah memberi balasan yang baik atas jerih
payahnya itu.

Bang Roy telah menuliskan mimpinya di atas batu karang. Tidak terhapus oleh
hujan dan angin. Ia tidak mematikan mimpinya hanya karena orang lain tidak
percaya bahwa nasib pengurus kuburan bisa berubah. Ia meniti jalan setapak,
mendaki sedikit demi sedikit hingga ia mencapai puncak batu karang. Ia
berani bermimpi dan ia komitmen dalam mengambil tindakan untuk mencapai
mimpinya.

Bagaimana dengan kita?

Salam Sukses Mulia,

Chaidir a.k.a. Abu Fazila

10 Langkah anti Gagal

Setiap orang memiliki resep bisnis yang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan
dan karakter orang tersebut. Namun disini saya mencoba menuliskan apa yang
baru saja saya dapatkan pagi ini.

*1. Niat *
Ini adalah awal yang terpenting dalam memulai sesuatu dalam hidup kita.
Apapun yang kita lakukan haruslah diawali dengan niat dan niat itu adalah
niat yang baik. Kalau kita ingin terjun dalam dunia bisnis, berarti kita
harus memantapkan niat kita untuk terjun sepenuhnya kedalam dunia bisnis.
Apapun yang terjadi nantinya akan dirasakan dan dinikmati sebagai
konsekuensi niat kita.

*2. Percaya *
Percaya bahwa bisnis adalah pilihan kita. Percaya bahwa melalui bisnis kita
akan memperoleh apa yang kita inginkan. Dengan kata lain percaya adalah visi
dan *goal setting* kita untuk mencapai tujuan kita dan sekali lagi kita
percaya akan mencapai bisnis kita.

*3. Tekun atau istiqomah*
Setelah kita berniat dan memiliki visi yang jelas, langkah berikutnya
adalah *TAKE ACTION* atau melakukan tindakan. Dan segala tindakan yang kita
lakukan harus berkesinambungan. Sebuah Bisnis tidak akan sukses dalam waktu
satu atau dua hari saja, melainkan butuh waktu dan komitmen kita untuk
membangunnya.

*4. Belajar Benar *
Ada sebagian orang mengatakan bahwa dalam bisnis tidak ada kata benar atau
salah, yang ada adalah untung dan rugi, namun kerugian itu akan berbalik
menjadi sebuah keuntungan yang besar jika kita belajar untuk memperbaiki
kesalahan yang kita lakukan. Terus belajar dengan benar, mempelajari yang
benar, belajarlah pada yang benar-benar bisa, gunakanlah waktu dengan benar,
ciptakanlah sistem yang benar maka hal ini akan mempermudah kita melakukan
bisnis kita dan mengembangkannya menjadi sebuah bisnis yang besar yang
niscaya akan memberikan rejeki pada diri kita serta saluran rejeki bagi
banyak orang.

*5. Fokus, Fokus dan Fokus*
Fokuslah pada niat, visi, apa yang telah kita lakukan dari awal dan apa yang
telah kita pelajari sebelumnya. Fokus adalah salah satu leverage atau
pengungkit paling hebat. Dengan fokus kita bisa mengembangkan, memunculkan,
bahakan menemukan sesuatu yang belum pernah ada dan tidak pernah kita
sangka.

*6. Sabar*
Setelah kita menjalani lima langkah sebelumnya apakah ada jaminan sukses?
jawabannya adalah belum tentu! Manusia hanya dianjurkan untuk berusaha
dengan sungguh sungguh artinya kita berniat untuk berbisnis, memiliki visi
atas bisnis kita, tekun menjalaninya, terus belajar yang benar dan fokus.
Meskipun kita telah melakukannya dengan baik semuanya terkadang masih saja
ada kegagalan. Ketika kita menghadapi kegagalan kita harus bersabar. Apakah
sabar bebarti harus menerima apa yang terjadi? jawabannya adalah YA!, kita
menerima apa yang terjadi dengan terus memperbaiki diri mengapa kegagalan
tersebut bisa terjadi. Berpasrah kepada sang Pencipta akan meringankan beban
kita ketika mengalami kegagalan atau masalah-masalah yang pelik. Ingat!
Kegagalan dan keberhasilan ibarat dua sisi yang berbeda dalam sebuah mata
uang. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Semakin kita menjauhi kegagalan
berarti kita menjauhi kesuksesan. Rumusnya (X+1y) = sukses.
**) X adalah kegagalan , 1y adalah melakukannya lagi dengan memperbaiki
kesalahan sebelumnya.*

*7. Berkuasa*
Jika enam langkah tersebut dilewati maka niscaya kita akan sukses dan
memiliki kekuasaan setidaknya kekuasaan untuk mengatur diri kita, mengatur
ekonomi kita bahkan ekonomi orang lain. *Maka sebaik-baiknya orang yang
memiliki kuasa adalah orang kuasa yang adil*. Jadilah penguasa yang adil!
Adil bagi diri kita, adil bagi keluarga kita, adil bagi orang disekitar
kita, adil bagi lingkungan dan adil bagi Sang Pencipta.

*8. Berbagi*
Apa yang telah kita hasilkan dari bisnis haruslah kita bagi dengan adil.
Manakah haknya orang miskin, mana haknya anak yatim dan manakah yang menjadi
hasil jerih payah kita. Semakin banyak berbagi maka semakin banyak pula kita
mendapatkan.

*9. Kehormatan*
Langkah ke sembilan adalah langkah dimana kita mencapai semua yang kita
inginkan, kesuksesan yang kita dapatkan akan mendatangkan reputasi dan
penghormatan dari banyak orang. Oleh karenanya jagalah kehormatan diri Anda.
Jagalah kehormatan usaha Anda. Hidup itu bukan untuk berbuat benar atau
salah, bukan pula berbuat untuk surga atau neraka, tapi hidup itu berbuat
demi kehormatan kita!

*10. Selalu Ingat*
Selalu ingat diwaktu kita susah. Selalu ingat diwaktu kita bekerja keras,
selalu ingat kepada visi kita untuk mengembangkan usaha, dan yang terpenting
adalah selalu ingat kepada Sang Pencipta.

Demikianlah 10 Langkah Bisnis Anti Gagal, menurut saya bagaimana dengan
Anda?

Ayo Semangat! Terus Bermanfaat dan Bersama Menebar Rahmat!

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Febri A Nazuka

8 Jurang kegagalan dalam bisnis

Berikut ini adalah 8 jurang kegagalan dalam berbisnis yang sebaiknya anda hindari :

1) Tidak berbisnis secara serius

banyak orang yang ingin berbisnis dan hanya menganggap sebagai penghasilan tambahan, ketika anda berpikir bahwa bisnis anda hanya penghasilan tambahan maka yang ada dapat hanya sebagai penghasilan tambahan. Pebisnis sukses sangat serius mengelola bisnisnya dan mencurahkan tenaga dan waktunya untuk memperbesar bisnisnya

2) Memiliki keraguan

Orang sering kali ragu ketika ingin berbisnis, apakah saya bisa? Bagaimana dengan pengahasilannya nanti? Dll. Dan bahkan ketika sudah memulai bisnisnya banyak sekali pengusaha yang masih ragu akan banyak hal. Pebisnis sukses tidak pernah ragu dan berusaha menghasilkan yang terbaik bagi bisnisnya

3) Tidak menginvestasikan waktu untuk menguasai bisnisnya

tidak ada bisnis yang mudah, tetapi bagaimana anda meluangkan waktu anda untuk belajar membangun bisnis anda dan mencari ilmu dari pengalaman dan orang-orang yang sudah sukses dalam bidang yang anda jalankan menentukan berkembang atau tidaknya bisnis anda.

4) Berpikir bahwa bisnis adalah cara kaya yang instan

Tidak ada bisnis kaya yang instan, semua dilalui dengan proses dan kerja keras. Sama seperti halnya anda bekerja, semua dimulai dari kerja keras dan integritas barulah anda dapat mencapai hasil yang anda harapkan

5) Tidak memiliki fokus

banyak pebisnis yang tidak fokus akan tujuan awalnya berbisnis, semula ingin ke tujuan A tetapi dalam perjalanannya menghadapi rintangan dan cobaan kemudian mulai ingin coba-coba bisnis yang lain. Pengusaha yang sukses akan menghadapi semua halangan dan rintangan dengan fokus sampai mereka melewatinya, baru kemudian mereka berpikir jalan lain.

6) Tidak tahu bagaimana mempresentasikan bisnisnya

orang tidak akan tahu dan tidak akan melihat bisnis anda kalau anda tidak dapat mempresentasikan bisnis anda dengan baik, menonjolkan kualitas layanan dan produk dari bisnis anda adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan.

7) Tidak memiliki visi yang jelas

kebanyakan pengusaha hanya mengikuti apa yang sedang menjadi tren saat ini, mereka tidak mempunyai pandangan yang jauh kedepan, dan tidak mempunyai visi atas bisnisnya, sehingga ketika tren itu berubah maka bidang bisnis mereka pun ikut berubah

8) Tidak memiliki goal yang jelas

seorang pengusaha harus memiliki goal atau tujuan yang jelas akan bisnisnya. Dibawa kemana bisnis itu 1 tahun lagi, 5 tahun bahkan 10 tahun kedepan. Banyak sekali pengusaha yang hanya memikirkan proses dan tidak melihat tujuannya. Sehingga bisnis mereka hanya berputar-putar tanpa pernah sampai pada tujuannya.

Salam sukses

JUANDA ROVELIM

Quiz : Cocokkah saya menjadi entrepreneur ???

Cukup jawab *YA* atau *TIDAK* saja

1. Saya berkemauan keras

2. Saya punya alasan yang sangat kuat

3. Saya suka tantangan

4. Saya lebih suka bertindak ketimbang berteori

5. Saya bertanggung jawab penuh terhadap diri dan keluarga

6. Saya tidak suka diperintah dan diawasi

7. Saya suka belajar dari kesalahan

8. Saya suka mengambil inisiatif

9. Saya berpikiran terbuka (open minded)

10. Saya mudah beradaptasi dan bekerja sama dengan orang lain

12. Saya punya ide-ide baru

13. Saya selalu melaksanakan keputusan yang telah dibuat

14. Saya selalu melihat masalah sebagai tantangan

15. Saya suka mempelajari hal-hal baru

16. Saya berani mengambil risiko

17. Saya suka mengikuti intuisi (kata hati)

18. Saya tidak peduli dengan pendapat negatif orang lain

19. Saya selalu ingin tahu

20. Saya ulet, gigih, tidak mudah menyerah

21. Saya dapat menguasai emosi

22. Saya percaya akan diri sendiri

23. Saya punya keyakinan yang kuat

24. Saya punya impian yang jelas

25. Saya bersedia menunda kenikmatan dan berkorban untuk mengejar impian

26. Saya punya model yang menjadi inspirasi

27. Saya suka bekerja keras

28. Saya mandiri, tidak suka bergantung kepada orang lain

29. Saya selalu berpikir positif

30. Saya percaya dengan takdir Tuhan bahwa saya dilahirkan untuk jadi
pemenang

**

*Nilai:*

**

Jika anda menjawab YA sebanyak:

- 26 atau lebih, artinya punya peluang jadi entrepreneur sukses di atas
rata-rata

- 21 sampai 25, anda berpeluang jadi entrepreneur sukses dan financially
free

- 15 sampai 20, masih bisa jadi entrepreneur sedang-sedang saja

- Di bawah 15: wah, kayaknya anda nggak cocok jadi entrepreneur nih.

Sumber: Kompilasi dari berbagai sumber

Konsep 80/20

Ini suatu konsep yang powerful juga. Sebagai seorang yang cenderung lebih
suka bekerja sedikit dan hasil lebih banyak, saya sangat tertarik dengan
prinsip 80/20 atau Prinsip Pareto ini. Menurut prinsip ini, segala sesuatu
di dunia ini yang berlaku bukanlah hukum keseimbangan atau 50/50, melainkan
80/20.

Pak Tung Desem Waringin, mentor saya, selalu bercerita mengenai 20% orang
menguasai 80% uang yang beredar di dunia. Bila seluruh uang yang ada di
dunia dibagi rata setiap orang, hasilnya dalam lima tahun kemudian akan
kembali seperti semula, yang 20% menguasai 80%.
Contoh lain:
- 20% konsumen produk kita menghasilkan 80% penjualan
- 20% produk menghasilkan 80% penjualan
- 20% sebab menghasilkan 80% akibat
- 20% input menghasilkan 80% output
- 20% waktu kerja kita menghasilkan 80% hasil
- 20% uang yang kita investasikan menghasilkan 80% pengembalian
Menarik? Tentu saja.

Sebagai seorang pebisnis anda tentu sudah tahu sejak lama prinsip ini. Saya
pun demikian. Tapi, belum tentu kita telah praktekkan dengan baik. Dalam
mengelola bisnis, saya pun mencoba menggunakan prinsip ini. Awalnya saya
coba-coba dengan menganalisis kecil-kecilan apakah benar prinsip ini juga
berlaku dalam bisnis saya. Saya coba menganalisis pelanggan, produk, waktu
kerja, dan lain-lain. Ternyata, hasilnya selalu mengikuti prinsip 80/20 ini.

Timbul pertanyaan, kalau begitu yang 80% nya adalah sia-sia alias mubazir.
Tentu saja. Namun dengan kita mengenali yang 80% mubazir itu akan membuat
kita bisa memfokuskan upaya ke yang 20% tersebut dan meminimalisir kerugian
dari yang 80% tersebut. Pak Tung sering bilang ke saya bahwa 80% usaha kita
itu sia-sia, 20% nya akan membawa hasil.

Bagaimana caranya kalau kita baru mulai usaha dan belum mengenali yang 20/80
tersebut? Seperti yang saya alami, jalan saja dulu dengan memperlakukan
semuanya sama dan seimbang. “You have to kiss a lot of frogs to find a
prince”. Setelah ketahuan hasilnya dan pola 80/20 nya terbentuk, baru kita
fokus. Artinya 80% waktu, tenaga, sumber-sumber kita gunakan untuk
mengembangkan 20% yang menghasilkan 80% ini. Sisanya yang 20% kita gunakan
untuk yang 80% tapi menghasilkan 20%.

Selamat mencoba.

--
Wassalam,

Badroni Yuzirman,
TDA JKT 0000001-0106
www.manetvision.com I www.roniyuzirman.com I Y!M: roniyuzirman I HP 0812 100
8164

Dibantu mentor...bisnis serasa mudah

Anda malas untuk memikirkan bisnis tapi ingin sukses? Anda baru belajar
bisnis dan ingin langsung sukses? Anda berbisnis sambil kerja tapi bisnis
tetap jalan dengan sukses? Jawabnya: cari mentor bisnis!

Istilah mentor bisnis atau business coach baru dikenal dalam dunia bisnis
belakangan ini. Padahal prakteknya sudah lama dilakukan secara tidak sengaja
di lingkungan bisnis. Mentor bisnis adalah seorang pelaku bisnis yang telah
berpengalaman kemudian membagikan ilmunya kepada pebisnis yang baru mulai
usaha. Di masyarakat kita banyak dipraktekkan misalnya seorang ayah yang
membimbing anaknya atau seorang paman membimbing keponakan.

*Kenapa kita perlu mentor?
*Dengan bimbingan seorang mentor si pemula bisa belajar dan menduplikasi
dari pengalaman sukses sang mentor. Jadi si pemula bisa mengurangi risiko
kesalahan bila melakukan dengan caranya sendiri melalui coba-coba. Dengan
demikian dia bisa menghemat waktu, uang dan tenaga yang terbuang bila harus
coba dan gagal (trial and error).

Dalam dunia bisnis modern, cara ini banyak dipraktekkan. Contohnya dalam
bisnis pemasaran jaringan atau multilevel marketing dan bisnis waralaba. Di
bisnis MLM, keberhasilan seseorang sangat ditentukan dari sejauh mana ia
bisa mencontoh dari seniornya yang sudah lebih dulu berhasil. Begitu pula di
bisnis waralaba. Kita tinggal mencontoh sistim bisnis yang telah teruji
berhasil selama ini.

*Bagaimana caranya mencari mentor?
*
*Belajar kepada kerabat dekat atau atasan.
*Cara ini banyak dipraktekkan di masyarakat kita. Misalnya seorang kemenakan
belajar kepada pamannya, atau seorang pengusaha yang sudah sukses kemudian
membimbing karyawannya. Biasanya orang yang sudah sukses dengan suka rela
membagikan ilmunya. Orang yang sudah sukses biasanya punya sifat
keberlimpahan (abundance). Dia senang bersedekah, memberi ilmu kepada orang
lain dan sebagainya. Cara belajar inilah yang paling efektif, karena belajar
secara langsung. Sudah banyak kita saksikan contoh sukses melalui cara ini.

*Mempunyai mentor pribadi
*Sudah menjadi tren belakangan ini, yaitu mempunyai mentor pribadi yang
bertindak sebagai guru pribadi yang akan mengajari kita seluk-beluk bisnis
yang tidak kita ketahui. Dengan pertemuan rutin, seorang mentor akan
membimbing selangkah-demi selangkah muridnya untuk menjalankan bisnis. Sudah
ada beberapa lembaga dan pribadi yang melakukan hal ini di Indonesia,
seperti: Tung Desem Waringin, Action International (Brad Sugars), Jaringan
Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI), Entrepreneur University, PT. Menara Kadin
Indonesia, dll. Bisnis saya kembali sehat setelah dibimbing secara pribadi
oleh Bapak Tung Desem Waringin. Terima kasih Pak Tung!

*Melalui buku, kaset atau internet*
Bisa melalui buku-buku, audio book atau website dari orang yang telah sukses
kita bisa memperoleh banyak pelajaran berharga. Contohnya: Jay Conrad
Levinson (Penulis buku Guerilla Marketing), Michael E. Gerber (Penulis buku
E-Myth), Anthony Robbins (Penulis Awaken the Giant Within), Harvey Mackay,
Brian Tracy, Zig Ziglar, dll. Saat ini di radio juga banyak mentor yang
siaran melalui radio seperti di SmartFM, Pas FM, Ramako dll.

*Melalui seminar atau pelatihan*
Hampir tiap minggu seminar bisnis dan pengembangan pribadi banyak
diselenggarakan di Indonesia. Kita bisa memperoleh banyak pelajaran darinya.
Seminar-seminar dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pembicara seperti
Tung Desem Waringin, James Gwee, Kafi Kurnia, Hermawan Kartajaya, Ary
Ginanjar, Mario Teguh, Rhenald Kasali, begitu diminati saat ini.

*Apakah menggunakan mentor pasti sukses?* Tidak, kalau nasihat mentor
tersebut tidak anda lakukan. Pada saat mulai mentoring , saya banyak
menganalisa dan membantah. Saya sering mengatakan bahwa idenya mentor itu
mustahil atau tidak masuk akal. Akhirnya setelah saya mulai ‘nurut’, nggak
banyak mikir dan punya sikap mau mencoba, maka hasilnya mulai terlihat.

Kesimpulannya, *saat ini begitu gampang untuk menjadi sukses, karena
sumber-sumber ilmunya berlilmpah.* Buku, internet, majalah, radio, seminar,
pelatihan mengenai pembelajaran bisnis banyak tersebar. Tinggal dipungut.
Tidak seperti dulu, waktu saya kuliah, sangat sulit mencari sumber-sumber
pengetahuan bisnis praktis seperti saat ini. Untungnya, saya sempat ikut MLM
yang cukup banyak membantu saya mengembangkan pribadi dan wawasan bisnis.

--
Wassalam,

Badroni Yuzirman,
TDA JKT 0000001-0106
www.manetvision.com I www.roniyuzirman.com I Y!M: roniyuzirman I HP 0812 100
8164

Saling tukar ilmu...cara murah untuk Sukses bersama

Ada tiga tukang sulap, yaitu tukang sulap A, B dan C. Masing-masing mereka
punya satu trik sulap yang berbeda. Satu tukang sulap hanya punya satu trik.
Kemudian mereka saling bertukar trik sulap. Jadi, setiap tukang sulap
akhirnya punya tiga trik sulap. Masing-maling pesulap tentunya telah
mengeluarkan biaya tertentu untuk mempelajari trik andalannya tersebut.
Dengan saling bertukar ilmu, mereka jadi punya trik lebih banyak dan bisa
menarik penonton lebih banyak tanpa keluar biaya besar.

Dalam dunia bisnis, kita tidak mungkin punya semua keahlian. Mungkin ada
yang jago marketing saja, ada yang lihai produksi saja, ada yang ahli di
teknologi saja, ada yang pakar di SDM dan seterusnya. Bagaimana caranya agar
semua ilmu bisa dikuasai oleh masing-masing pebisnis? Kalau perusahaannya
sudah besar, gampang, tinggal menggaji orang ahli atau cari konsultan yang
mahal. Tapi, kalau masih perusahaan kecil, tentu hal ini jadi kendala
terutama dari segi biaya dan waktu.

Untuk mengatasi kendala biaya dan waktu, masing-masing pengusaha dengan
keahlian berbeda itu bisa saling tukar ilmu. Mereka kemudian membuat
kelompok. Si A yang ahli marketing tapi lemah di produksi saling bertukar
ilmu denan si B yang ahli produksi tapi lemah di marketing. Si C yang jago
teknologi saling tukar ilmu dengan si D yang menguasai SDM. Demikian
terbentuklah suatu kelompok yang saling mendukung dan saling membantu satu
sama lain, untuk kemajuan bersama.

Cara seperti ini sudah banyak dikenal dengan Master Mind Group atau Kelompok
Pemikir Utama. Mark Victor Hansen dan Robert Allen banyak menulis tentang
ini dalam bukunya ‘One Minute Millionaire” dan “Kekuatan dari Fokus”.
Anthony Robbins mempraktekkan dengan membentuk Master Mind Group yang
beranggotakan pebisnis dengan pendapatan minimal 10 juta dollar per tahun.
Pak Tung Desem Waringin pernah cerita kepada saya bahwa dia juga punya grup
seperti ini yang bertemu sebulan sekali. Untuk pertemuan rutin ini, dia akan
menolak tawaran seminar bila jadwalnya bentrok dengan pertemuan grup
tersebut. Katanya, di antara anggota yang lain, saat itu Pak Tung adalah
anggota yang paling miskin!

*Ide saling tukar ilmu ini bisa diterapkan dengan cara lain seperti:
*- *Saling tukar koleksi buku, modul pelatihan, kaset/CD dll.* Ini sudah
saya lakukan dengan beberapa teman. Jadi, setiap akan bertemu, kami
masing-masing membawa sesuatu untuk dipertukarkan, misalnya saya membawa
buku “Multiple Streams of Income”-nya Robert Allen sedangkan kawan saya
membawa CD “Wealth Dynamic”-nya Roger Hamilton.

- *Saling tukar ilmu dari seminar atau pelatihan yang diikuti.* Bisa juga
dua orang kawan masing-masing ikut seminar yang berbeda, kemudian saling
berbagi ilmu yang didapat. Kawan saya pernah patungan dengan beberapa
temannya untuk memodali salah satu di antara mereka untuk berangkat
pelatihannya Robert Kiyosaki di Hawaii. Anggota yang berangkat itu kemudian
ditugasi untuk mengajari ilmu yang diperolehnya tersebut kepada anggota yang
tidak berangkat.

- *Membentuk Master Mind Group.* Anggotanya antara 5 sampai 7 orang saja
dengan syarat misalnya perusahaannya punya omset minimal 5 milyar setahun
dan dari bidang usaha yang berbeda. Grup ini bertemu sebulan sekali dengan
agenda menceritakan perkembangan dan masalah bisnis yang dihadapi.
Masing-masing anggota bisa memberi saran atau ide mengenai permasalahan yang
dihadapi anggota yang lain. Demikian seterusnya.

- *Mengikuti Mailing List bisnis.* Di sini setiap anggota bisa saling
berbagi cerita dan informasi yang bermanfaat bagi yang lainnya. Melalui
mailing list juga bisa ditemukan kontak-kontak bisnis yang sedang dicari,
misalnya seorang pedagang akhirnya bertemu supplier produk yang dicarinya.
Mailing list juga bisa dilanjutkan dengan acara pertemuan “off air” seperti
yang dilakukan oleh Mailing list Kuadran Empat, Marketing Club dan
sebagainya. Saya sendiri merasakan banyak manfaat dari mengikuti mailing
list.

Masih banyak lagi yang bisa dilakukan dalam rangka saling bertukar ilmu
untuk sukses bersama ini. Mungkin anda juga sudah menerapkannya. Sebagai
penutup, saya punya cerita menarik. Beberapa bulan lalu saya berencana untuk
ikut pelatihan Jay Abraham di Singapura. Biayanya sekitar 19 juta rupiah.
Singkat cerita, saya berkenalan dengan seseorang di sebuah seminar. Saya
ceritakan rencana saya tersebut. Dia menyarankan supaya saya membatalkan
niat tersebut. Sebab, dia punya dua modul yang akan disampaikan dalam
pelatihan tersebut. Dia akan berikan fotokopinya, saya tinggal ganti
ongkosnya saja. Akhirnya, saya dapat modul tersebut dengan uang hanya
seratus ribu saja!

Mari kita saling tukar ilmu untuk kesuksesaan bersama. Semoga bermanfaat

--
Wassalam,

Badroni Yuzirman,
TDA JKT 0000001-0106
www.manetvision.com I www.roniyuzirman.com I Y!M: roniyuzirman I HP 0812 100
8164

Engkau tidak akan lebih kaya dari teman-temanmu

Ada sebuah kata-kata bijak yang patut kita renungkan, “ jika engkau ingin mengetahui seseorang lihat siapa temannya”. Disamping itu banyak pula peribahasa atau pepatah yang mendukung kebenaran dari kata-kata tersebut. Seperti jika engkau bergaul dengan pedagang minyak wangi engkau akan mendapat harumnya. Sebaliknya jika engkau bergaul dengan tukang pandai besi engkau akan kena apinya. Atau pepatah lain yang berbunyi “ burung yang warna bulunya sama akan terbang bersama-sama”.

Difinisi teman disini adalah orang sering bersama dengan kita. Baik itu istri, anak atau orang lain. Dan orang yang paling mempengaruhi atau menentukan hidup kita adalah orang yang paling banyak menghabiskan waktu bersama-sama kita.

Sebagaimana pepatah diatas, bahwa burung yang warna bulunya sama akan terbang bersama-sama. Maka manusiapun juga akan berperilaku yang serupa. Orang yang malas, akan bergaul atau berteman akrab dengan orang yang sama malasnya. Tidak mungkin orang yang rajin mau berteman akrab dengan orang malas. Karena mereka mempunyai prinsip yang berbeda. Orang yang malas, berprinsip hidup adalah hidup tidak ada artinya apa-apa. Sehingga waktu yang mereka miliki tidak ada harganya. Sementara orang yang rajin berprinsip hidup adalah pertanggungjawaban yang harus diisi dengan kerja dan karya yang baik dengan optimal. Oleh karena itu waktu bagi mereka sangat berharga.

Begitu pula orang yang suka berhemat dalam mengatur keuangan ,selalu mencari cara bagaimana agar uang yang dimiliki dapat berkembang menjadi besar dan selalu ingin maju akan sulit bergaul dengan orang yang boros. Orang yang berhemat akan merasa sayang membelanjakan uangnya untuk mengikuti sikap boros temannya. Dan orang yang boros akan merasa tertekan bergaul dengan orang dianggapnya pelit tersebut. Oleh karena itu mereka sulit untuk menjadi teman akrab.

Orang yang memiliki kemauan untuk maju, akan merasa senang jika temannya bercerita tentang kemajuan yang telah dicapai dan impian yang akan diraihnya. Bahkan mereka akan memberi saran dan dukungan agar impian temanya segera tercapai. Sementara jika anda bercerita kemajuan dan impian-impian yang akan anda raih kepada oarng yang malas, akan timbul rasa iri dan menganggap anda bermimpi disiang hari bolong. Alih-alih mereka akan mendukung dan memberi saran kepada anda, tetapi mereka justru mematahkan semangat anda. “ ah jangan, ngibullah. Hiduplah yang realities.” Katanya seperti layaknya orang bijak saja. Jika anda bergaul dengan orang malas dan pesimistis energy positip dan semangat anda akan tersedot. Sehingga akhirnya anda akan cenderung seperti mereka, malas dan pesimis.

Sikap rajin , hemat dan selalu ingin maju adalah salah satu kebiasaan orang sukses dan kaya. Sementara sikap malas dan boros baik itu boros terhadap waktu, tenaga dan harta yang dimiliki adalah sikap orang miskin. Dengan demikian maka benarlan judul diatas, “ Engkau tidak akan lebih kaya dari teman anda”.

Dengan melihat kenyataan diatas maka kita harus pandai-pandai didalam memilih teman akrab. Jika anda ingin menjadi orang yang sukses, kaya dan mulia maka berteman akrablah dengan orang-orang yang sudah mendapatkan gelar tersebut menurut pandangan anda. Jika anda merasa tertekan bergaul dengan mereka itu dikarenakan kebiasaan dan prinsip anda dengan mereka berbeda. Itu artinya prinsip dan kebiasaan anda harus diubah dan disesuaikan dengan kebiasaan mereka.

Jika anda tahan dan terus mau bergaul dengan mereka, saya yakin anda akan bisa menyamai mereka atau paling tidak dibawah sedikit dari mereka. Seandainya anda saat ini berada pada level 25 % kemudian anda bergaul dengan orang berlevel 100 %, bukankah itu berarti anda sudah sangat beruntung jika anda bisa naik menjadi 75 % saja?

Oleh karena itu mantapkah langkah anda untuk bergaul dengan orang-orang yang kesuksesannya juah berada diatas anda.

Mungkin barangkali anda merasa minder atau takut bergaul dengan orang-oarng sukses. Mana munkin mereka menerima kita. Mereka kan sibuk. Itu anggapan anda? Apakah mereka dekimikian. Ternyata tidak. Orang sukses memang sibuk tetapi mereka sangat menghargai orang lain dan berkeinginan kesusksesannya diturunkan pada orang lain.

Salam sukses. See you in the top

Membuka usaha itu Mudah....kalau mengurusnya ???

Apa kabar sahabat? semoga baik - baik saja. Sebagian kita dalam milist ini sangat terobsesi dengan cerita - cerita dahsyat dan luar biasa yang amat memancing jiwa muda yang bersemangat untuk segera action. Sebagian lain, sudah kapalan, bertahun - tahun menjalani bisnis. Jatuh - Bangun - Jatuh - Bangun persis lagunya Jande Al - Amin, Kristina.

Ada saja cerita tiap hari dari member TDA yang membuat sebagian lainnya tambah bersemangat. Big Winning bahkan small winning menjadi cerita bahagia. Yang sudah full TDA tambah semangat dan semlenget (panas berkobar - kobar), yang Amphibi makin ingin menancapkan satu kakinya lebih condong ke TDA, yang TDB makin bergairah, membuat surat pengunduran diri yang ke sekian kalinya.

Hampir tidak ada yang keliru dengan ide menjadi entrepreneuer,karena dalam kaitannya dengan penghidupan dan kerja, menjadi pengusaha sebetulnya hanya menyeraskan kemauan fikiran yang merdeka, tidak terikat tapi mengikat diri untuk sebuah kebebasan. Dasar dari wiraswasta sebetulnya juga bekerja, sebagaimana kita dulu (TDB) bekerja. Ada aturan, ada visi, misi, target dan hal lainnya. Cocok jika Valentino Dinsi mengambil judul "Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian". Buku itu tentu ditujukan untuk orang yang sudah gajian, para TDB, bukan orang yang tidak pernah menjadi TDB (belum pernah gajian). Sudah wajar adanya,mayoritas kita disini adalah TDB atau mantan TDB. Adakah yang belum pernah TDB sama sekali? Mungkin ada, tapi kecil sekali prosentasenya.

Karenanya kesamaan bentuk aktifitas kerjanya (mencapai target, mengelola pembukuan keuangan dst), menjadi TDB lebih dahulu untuk belajar juga bisa dijadikan langkah yang bagus (jika tidak direkomendasikan), bagi para calon pebisnis yang benar - benar baru pertama kalinya bersentuhan dengan dunia kerja. TDB menjadi semacam tempat pembanding dan belajar tentang : Bagaimana sebuah kerja dan target dijalankan dan dicapai. Hanya saja, harus melihat secara menyeluruh ketika menjadi TDB,bukan pada aktifitas satu posisi saja. Menjadi full TDA berarti harus mengerjakan multi-post seperti: Marketing, Keuangan dan Manajemen. Beda halnya dengan TDB yang cenderung satu posisi saja. Karenanya sekali lagi, selagi menjadi TDB, yang diperlukan adalah kemampuan belajar dari berbagai post dan posisi yang dipegang rekan kerja kita.

Membuka (dan Mengurus) Usaha

Uang pesangon siap sebagai modal, atau tabungan juga sudah cukup membuka satu pintu usaha, semangat dari milist membara, dorongan teman cukup, "cibiran" dari teman KMM makin tidak tertahan, peluang usaha silih berganti menjanjikan surga dollar yang berlipat. Bayangan memiliki usaha besar, rumah besar, mobil besar, kantor besar, waktu banyak, hadir di seminar - seminar pada jam kerja, atau menjadi donatur masjid dan anak yatim atau bayangan - bayangan yang seringkali tidak terjadi jika menjadi TDB, makin jelas terbayang tanpa cela.

Dalam kondisi ini, kondisi real tidak lagi penting. Apalagi ditambah artikel milist hari ini : Untuk sementara, letakkan otak di dengkul kita, bekerjalah!!. Maka otak pun benar - benar diletakkan di dengkul dan bekerja!!

----------- ----------- --------------- ------------ -----

Kejadian di atas tentu tidak sepenuhnya salah, jika benar terjadi. Bob Sadino bilang demikian, kerja dan kerja, Pak Jamil bilang, resepsi saja perlu proposal apalagi hidup! Nah Lo!!

Yang pasti tidak ada jaminan dari keduanya, yang mana yang akan "lebih mudah" menuai sukses. Ini karena kesuksesan, kata orang pintar, ditentukan oleh sikap yang benar (95%) dan skill yang bagus (5%). Tapi Billie PS Liem juga bilang Sukses itu 99% dari keringat (skill).

Dalam sebuah obrolan dengan Pak Roni di rumahnya, diungkapkan kalau banyak sekali dari member yang bahkan belum memiliki konsep bagaimana bisnisnya akan dikembangkan dikemudian hari. Konsep ini perlu sekali karena akan menyangkut langsung dengan bagaimana bisnis kita digarap, termasuk bahkan menentukan cost of production karena nilai jual kepada customer, kata Pak ROni, sebaiknya sudah termasuk biaya pengembangan.

Karenanya, mengurus usaha justru cenderung menjadi lebih menantang ketimbang membuka. Seperti disebutkan, hanya perlu meletakkan otak di dengkul lalu bekerja untuk mengawali bisnis, tapi tidak jika ingin mengembangkannya....

Lutfiel Hakim
YM : lelhakeem

www.speak2sucess.com
www.kursus-bahasa.com

Tukang cuci piring jadi Juragan RM Padang

*KOMPAS.com* - Himpitan ekonomi terkadang memaksa orang keluar dari kampung
asalnya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Banyak orang desa merantau
ke kota besar, sekadar untuk mengais sejumput rejeki.

Tak sedikit pula perantau yang menuai cerita sukses di tempat perantauan.
Salah satunya adalah Sono. Pria kelahiran Nganjuk, 46 tahun yang lalu ini,
merasakan bagaimana susahnya hidup di perantauan hingga menuai kesuksesan
seperti yang dialaminya sekarang ini.

Kini Sono dikenal sebagai bos dari empat rumah makan padang di sekitar
Melawai dan Senayan, dengan omzet per hari sekitar Rp 7 juta. Dengan
prestasinya itu, walau hanya lulusan SD, Sono mendapat penghargaan dari
Danamon Simpan Pinjam (DSP) sebagai salah satu nasabah yang terus tumbuh
omzetnya.

Keluarga sono di Nganjuk merupakan keluarga petani. Tak seperti kakak dan
adiknya, anak keempat dari enam bersaudara ini sewaktu muda sudah memutuskan
untuk keluar dari desanya demi memperbaiki ekonomi keluarganya. “Dari enam
kakak beradik, hanya saya yang memutuskan keluar kampung, yanglainnya masih
di desa bekerja sebagai petani,” ujarnya.

Ketika memutuskan merantau ke Jakarta tahun 1980-an, usia sono baru25 tahun.
“Kebetulan ada teman yang mengajak, saya antusias saja. Untuk modal ke
Jakarta saya cari uangdengan berjualan daun jagung lima pikul,” kenangnya.

Dari penjualan tersebut, Sono memperoleh Rp 5.000. “Rp 4.500 saya pakai
untuk beli tiket, sementara sisanya buat bertahan hidup di Jakarta,”
tuturnya.

Sesampainya di Jakarta, kenyataan yang dihadapinya berbeda dengan yang ada
di angan-angan sono. “Saya sempat menganggur dan luntang-lantung di Blok M,”
kenangnya.

Untungnya, ada seorang ibu asal Betawi yang berbaik hati memberikan
pekerjaan sebagai penjaga mobil. “Dari situ akhirnya saya dapat kerjaan
sebagai tukang cuci piring di rumah makan padang dengan gaji Rp 35.000
sebulan,” tuturnya.

Di rumah makan padang itu, sono belajar sedikit demi sedikit cara mengelola
rumah makan. Tak hanya itu, di tempat itu pula sono bertemu tambatan
hatinya, Yatmi, yang juga berasal dari Nganjuk.

Yatmi bekerja sebagai tukang bumbu. Mereka pun memutuskan menikah tahun
1986. Berbekal keterampilan Yatmi mengolah bumbu, mereka berdua kemudian
memberanikan dirimembuka sebuah rumah makan padang sendiri di daerah Kramat
Jati pada 1990. “Modalnya Rp 20 juta dari hasil tabungan saya,” ujar sono.
Dewi fortuna belum berpihak ke Sono.

Lantaran mempercayakan usahanya ke keponakan yang belum berpengalaman, tak
sampai setahun, usaha rumah makan padang Sono bangkrut. Sono dan Yatmi pun
memutuskan pulang kampung ke Nganjuk selama enam bulan. Di sana juga, putra
pertama mereka lahir.

Tak kuat menganggur, Sono dan Yatmi balik lagi ke Jakarta, bekerja sebagai
buruh cuci dan buruh masak di rumah makan padang yang baru. “Waktu itu, gaji
saya Rp 7.500 per hari, sementara istri dua kali lipatnya,” kenang sono.

*Tak patah arang
*
Keinginan untuk mengubah nasib mendorong Sono dan istrinya kembali datang ke
Jakarta. Dengan modal pinjaman, Sono mengawali kebangkitannya dengan
mengakuisisi usaha mie ayam milik sang teman.

Setelah pulang kampung ke Nganjuk, Jawa Timur, karena usaha rumah makan
padangnya bangkrut, Sono dan istri kembali datang ke Jakarta. Di ibukota, ia
kembali meniti hidup sebagai buruh cuci dan buruh masak di sebuah rumah
makan padang di kawasan Blok M. Setelah tujuh tahun mereka melakoni profesi
itu, pada 1999, kesempatan untuk mengubah nasib itu akhirnya datang juga.

Waktu itu, Indonesia sedang mengalami krisis moneter. Salah satu teman Sono,
yang berjualan mie ayam di kawasan Melawai, bangkrut. Sang teman lalu
menawarkan dua gerobak, peralatan pembuatan mie ayam, bangku buat duduk
pembeli, serta semua mangkuk dan sumpit kepada Sono.

Semuanya dihargai Rp 700.000. Sono langsung menyambar kesempatan ini. Karena
tabungannya hanya Rp 300.000, ia lalu berutang. Setelah proses akuisisi
selesai, muncul persoalan berikutnya: ia tak mempunyai modal untuk memulai
bisnis mie ayam.

Yatmi, sang istri, tak kehilangan akal. Dengan modal Rp 50.000, ia membeli
jagung, kacang, ubi dan pisang yang kemudian ia olah menjadi aneka makanan.
Selama tiga hari, sang istri nyambi berjualan makanan sembari menjalani
rutinitas sebagai buruh masak. Hasilnya, uang Rp 50.000 itu berbiak menjadi
Rp 150.000.

Dari duit inilah mereka mulai berjualan mie ayam. “Saya sampai ingat
harinya. Tanggal 23 bulan 10 tahun 99,” ujar bapak tiga anak ini penuh haru.
Ternyata, dagangan Sono laku keras. Bumbu mie ayam buatan Yatmi benar-benar
cocok dengan selera para pekerja di sekitar Melawai. “Jualan pertama, omzet
saya hanya Rp 73.000 per hari. Lama kelamaan naik jadi Rp 200.000 per hari,”
ujarnya.

Dari hasil jualan mie ayam, Yatmi dan Sono mengembangkan bisnis baru. Mereka
lalu bisnis nasi gulai dan lagi-lagi laku keras. Setelah gulai, mereka mulai
menambah menu masakan padang. “Mulanya hanya sepotong-sepotong, lama-lama
banyak juga,” ujar Sono. Dengan tambahan nasi gulai dan nasi padang, omzet
Sono naik jadi Rp 500.000 per hari. Keadaan ini berlangsung sampai setahun
kemudian.

Pada 2000, semua pedagang kaki lima di kawasan Blok M, terutama di sekitar
Melawai, diharuskan membeli kios. Waktu itu harga kios Rp 21,160 juta.
Karena tabungannya hanya Rp 1 juta saja, Sono mengajukan pinjaman ke PD
Pasar Jaya.

Tahun itu pula, Sono melepas bisnis mie ayam dan nasi gulainya. Ia fokus
berjualan nasi padang di Melawai, Blok M. Mereka menamai usahanya Rumah
Makan Padang Pak Son. “Omzetnya waktu itu sekitar Rp 2 juta per hari.
Sehingga, pada 2003, semua utang ke PD Pasar Jaya dan ke koperasi lunas,”
kenang bapak 46 tahun berbadan gempal ini. Dalam kurun waktu tersebut, Sono
juga meminjam modal dari Danamon Simpan Pinjam Rp 25 juta. Sampai akhir
2004, Sono dan istrinya bisa membuka cabang nasi padang di Melawai Plaza.
Waktu itu, untuk menyewa tempat, Sono butuh Rp 2 juta per bulan.

*Kiosnya terbakar

*Namun, malang bagi Sono, pada 2005 kebakaran hebat melanda Blok M. Tak
terkecuali kiosnya yang ikut terbakar. Akibat kejadian itu, Sono dan istri
pun harus rela berjualan di lapak penampungan hingga tahun 2008. Meski
begitu, justru sejak itulah usahanya terus meningkat. Sebab, ketika banyak
pedagang kaki lima memprotes pembangunan pusat perbelanjaan modern Blok M
Square, Sono justru menuai berkah dari pembangunan mal tersebut. Lantaran,
banyak pekerja proyek mal tersebut menjadi pelanggan di rumah makan padang
miliknya.

Akibatnya, omzet penjualannya meningkat menjadi sekitar Rp 5 juta per hari.
Dengan modal tersebut, Sono mengembangkan rumah makannya hingga menjadi enam
cabang. Lima rumah makan berada di sekitar Melawai, Blok M. Satu cabang lain
ada di kawasan Senayan.”Untuk mengelola rumah-rumah makan itu, saya mendidik
dulu para keponakan. Karena saya tidak mau peristiwa kebangkrutan tahun 1991
terulang,” ujarnya.

Sono mendatangkan seluruh karyawannya dari Nganjuk. Dengan demikian, Sono
merasa sudah memberikan kontribusi untuk mengangkat keluarganya yang
sebagian besar berprofesi sebagai petani. “Lucu juga, ya, dagangnya masakan
padang, tapi yang punya dan yang melayani jualan orang Nganjuk,” ujar bapak
tiga anak ini sembari terkekeh.

Untuk menambah modal usaha serta memperbanyak kiosnya, sejak tahun 2004,
Sono sudah lima kali meminjam dari Danamon Simpan Pinjam (DSP). Terakhir, ia
mendapatkan dana sebesar Rp 200 juta yang ia gunakan untuk membeli rumah di
Radio Dalam dan mobil untuk menunjang bisnisnya. Rumah itu ia gunakan
sebagai dapur, tempat Sono dan Yatmi beserta tiga orang karyawannya mengolah
aneka lauk serta memasak satu kuintal nasi untuk kemudian disetorkan ke enam
rumah makan mereka.

Keenam rumah makan itu rata-rata memberikan omzet Rp 1 juta hingga Rp 5 juta
per hari. Sayangnya, di bulan puasa 2008, lapak-lapak penampungan Blok M
dibongkar pemda dan pengurus pasar. Kawasan Blok M Square pun ditata lebih
rapi.

Akibatnya, Sono harus rela berpindah tempat. Beruntung, Sono sudah
mempersiapkan tempat yang baru. “Sebelum pembongkaran, saya kontrak tiga los
kios di Jalan Hasanudin 26, Melawai, seharga Rp 9 juta per bulan,” ujarnya.

Meski begitu, tetap saja ia harus merelakan dua lapaknya hilang. Hingga
akhirnya, rumah makannya tinggal empat saja, yakni di jalan Hasanudin, di
dekat Melawai Plaza, kawasan basket Melawai, dan terakhir di kawasan
Senayan.

Lantaran tidak ada pekerja proyek lagi, omzet rumah makan padang Sono di
jalan Hasanudin berkurang dari Rp 5 jutaan jadi Rp 4 jutaan per hari. Namun,
hal itu tidak mempengaruhi kondisi keuangan Sono. Ketiga rumah makan lainnya
masih memberikan omzet sekitar Rp 1 jutaan per hari. Total omzet Sono saat
ini mencapai Rp 7 juta per hari dengan marjin laba mencapai 30 persen.

Sukses Sono menginspirasi sang anak sulungnya untuk mandiri berwiraswasta
membuka bengkel. Tapi, Sono masih memiliki impian yang belum tercapai, yakni
mempunyai rumah makan padang besar setara rumah makan Sederhana yang khusus
melayani kelas menengah atas. “Saya sedang mencari lahannya,” ujarnya.
*(Aprillia
Ika/Kontan)*


--
Wassalam,

Badroni Yuzirman,
To live, to love, to learn and to leave a legacy...

www.manetvision.com
www.roniyuzirman.com
www.twitter.com/roniyuzirman