Sukses hanyalah milik mereka yang berani bermimpi dan bertindak

Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya berkesempatan mendapat pelajaran
berharga dari seorang pengurus kuburan tentang arti bermimpi dan *take
action* untuk meraih mimpinya. Sekarang ia masih menjadi seorang pengurus
kuburan, bedanya dengan dulu pertama kali saya mengenalnya adalah sekarang
ia mempekerjakan 8 orang untuk membantu tugasnya dan memiliki usaha rental
mobil. Semoga cerita ini dapat menginspirasi dan mematahkan semua alasan yg
sering membuat orang tidak berbuat apa-apa: *"saya tidak punya uang utk
memulai usaha".*

Bang Roy, begitu ia biasa dipanggil, adalah seorang pengurus kuburan yang
tugasnya membersihkan kuburan, menyirami rumput di atas kuburan dan kadang
membantu mengurus penggalian kubur baru ketika ada yang meninggal. Kami
berkenalan ketika ayah saya meninggal dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut.
Berpostur tubuh cukup tinggi, kulit sawo matang terjemur matahari, usianya
sekarang masih awal 30an, menikah dan dikaruniai 1 orang putri.

Hari minggu pagi, saya datang ke Jeruk Purut untuk suatu keperluan
administrasi makam almarhum ayah saya. Memasuki pelataran parkir, saya
melihat 5 mobil warna hitam berbaris rapi disana. "Tumben rame peziarah di
bulan Ramadhan" pikir saya waktu itu. Belum sempat saya keluar dari mobil,
datang mobil daihatsu sirion silver yang masih baru, parkir di dekat mobil
saya. Cukup surprise, karena yang bawa mobil itu adalah bang Roy, sang
pengurus kuburan.

Setelah selesai urusan administrasi, kami berkesempatan ngobrol tentang
banyak hal. Bang Roy cerita, dulu ia hanya bekerja sebagai pengurus kuburan.
Untuk menambah uang belanja, istrinya menjual bunga bagi para pelayat.
Sayangnya, usaha jual bunga itu bersifat sangat musiman. Tidak setiap hari
ada pembeli. Karena itu mereka terus hidup berhemat agar punya simpanan
hingga akhirnya mampu memulai usaha jualan pulsa.

Dari 1 konter pulsa kecil, keuntungan yang didapat ditabung hingga bisa
membuka kios ke-2. Dengan memiliki 2 konter pulsa, uang yang dapat disimpan
menjadi lebih banyak sehingga beberapa bulan kemudian bisa membuka konter
pulsa ke 3, 4, dan seterusnya.

Pada tahun 2003, bang Roy mulai belajar tentang usaha rental mobil dari
kenalannya yang sudah lebih dulu menggeluti usaha tersebut. Tanpa mendapat
bayaran, bang Roy ikut kesana sini dengan kawannya menjalankan bisnis rental
mobil. Pekerjaan mengurus kuburan diserahkan kepada orang lain yg sudah
dianggapnya sebagai adik sendiri.

Hidup hemat, terus berusaha dan menabung. Jurus yang jitu untuk mengumpulkan
modal. Dari usaha jual pulsa, pada th 2004 bang Roy memiliki uang sebesar 33
juta yang digunakannya utk uang muka pembelian mobil Avanza secara kredit.
Mobil ini kemudian diparkir di pelataran pemakaman Jeruk Purut dan dipasang
tulisan besar: disewakan. Alhamdulillah, ada bule yang menyewa mobilnya,
selama 3 tahun digunakan penyewa, cicilan mobil setiap bulannya dapat
tertutupi dari uang sewa.

2007, bule penyewa mobilnya pulang kampung. Mobil avanza miliknya dijual,
uang hasil penjualan mobil tersebut digunakan untuk uang muka membeli 2
mobil baru secara kredit. Lagi-lagi bang Roy menerapkan prinsip menunda
kesenangan. Bukan untuk belanja uang yang didapat dari menjual mobil, tapi
digunakan untuk mengembangkan usahanya. Bisnis bang Roy sempat mengalami
beberapa rintangan. Sudah 3 kali mobilnya dibawa lari penyewa dan
digadaikan. Alhamdulillah, dengan kerja keras dan doa, semua mobil yang
sempat hilang bisa ditemukan. Sekarang bang Roy mulai menemukan system
bisnis rental mobil untuk dirinya, dan sekarang ia telah memiliki 5 unit
mobil untuk disewakan dari berbagai merk.

Dari seorang pengurus kuburan yang harus bekerja keras bersimbah keringat,
bang Roy sekarang telah menjadi pengusaha rental mobil dan jual pulsa. Ia
juga telah memiliki 8 orang pegawai yang membantunya mengurus kuburan. Ia
membangun bisnisnya dengan ketekunan, kesabaran dan keringat. Ia menunda
kesenangan membelanjakan uangnya. Ia mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk
mengubah hidupnya dengan membangun bisnis dari yang kecil hingga menjadi
besar. Subhanallah, Allah telah memberi balasan yang baik atas jerih
payahnya itu.

Bang Roy telah menuliskan mimpinya di atas batu karang. Tidak terhapus oleh
hujan dan angin. Ia tidak mematikan mimpinya hanya karena orang lain tidak
percaya bahwa nasib pengurus kuburan bisa berubah. Ia meniti jalan setapak,
mendaki sedikit demi sedikit hingga ia mencapai puncak batu karang. Ia
berani bermimpi dan ia komitmen dalam mengambil tindakan untuk mencapai
mimpinya.

Bagaimana dengan kita?

Salam Sukses Mulia,

Chaidir a.k.a. Abu Fazila

Tidak ada komentar: