The Beginning - Part 2

Jatuh bangun dari bisnis bukan menyurutkan nyaliku untuk berhenti. Bahkan mencari pergaulan dan jaringan hampir di semua komunitas pengusaha sudah mulai dijalankan. Awalnya bergabung dengan kelas Entrepreneur University Surabaya angkatan 8. Not bad...!

Dari situ belajar banyak...terutam membongkar tembok mindset " pegawai " yang selama ini melekat. Dari situ mulailah muncul pemikiran-pemikiran 'out of the box' yang merupakan perlawanan terhadap kemapanan dan kenyamanan dengan menciptakan kreasi sendiri. It's amazing. Dari situ juag...banyak diberikan contoh dan materi bagaimana para entrepreneur sejati "think and action" extraordinary people...dan mengubah menjadi bisnis milyaran rupiah. Tengok saja bagaimana Aqua di kemas menjadi Air Minum dalam Kemasan...walaupun hanya sebotol air putih...tapi seharga bensin !!!

Kadang semuanya bertentangan dengan ' pola umumnya'...tapi justru disitulah menariknya...para entrepreneur memandang sesuatu dari sudut yang berbeda.

Bekal dari EU akhirnya bersama beberapa teman mencoba mengumpulkan dana untuk mendirikan beberapa usaha diantaranya :
  • Bengkel Sepeda Motor
  • Usaha Bersama dalam wadah Koperasi
Bengkel sepeda motor yang terletak di tepi jalan raya Panglima Sudirman Kraksaan - Probolinggo...merupakan mimpi indah kami. Betapa tidak...dengan modal pas-pasan ( bahkan tergolong nekat ) mendirikan bengkel sepeda motor. Waktu berjalan dan berjalan...pada mulanya memang manis...semua tampak seperti dalam harapan. Namun ada kesalahan fatal yang diperbuat sampai akhirnya usaha itu harus tutup dan banting setir menjadi konter voucher pulsa. Apakah yang terjadi ??? mohon maaf....kami tidka mengulasnya panjang lebar disini. Bila anda berkenan untuk sharing...monggo. Aneh...sharing kok tentang kegagalan.

Usaha Koperasi...ketika awal selesainya class mentoring EU...teman2 seangkatan begitu antusias...dan terbakar ingin membangun usaha sendiri. Maka dibentuklah koperasi yang pada awalnya ingin menjadi jembatan bagi teman yang akan mempunyai usaha dengan keterbatasan modal....sebuah rencana usaha yang dikelola bersama. Namun sayang...hal ini pun tidak membawa hal baik...Gagal maning-gagal maning. Terlalu banyaknya ide liar dan tangan yang turut campur menyebabkan usaha menjadi mandeg...dan hanya meeting saja pekerjaannya...seperti nggak ada hal lain. Lambat laun...semangat mulai kendor dan tidak sedikit teman-teman yang sudah punyai nyali untuk resign menjadi ciut lagi...bakan balik ngantor/nguli lagi...

Tidak ada komentar: