Lakukan Kesalahan...dan Belajarlah dari hal itu



Tentunya dalam benak kita masih ingat kata-kata “ Yang salah akan dihukum….” Bahkan dalam ujian UMPT jelas-jelas bila kita salah dalam menjawab soal maka akan mendapat nilai -1 ( dikurangi satu ) bahkan masih mending diam ( tidak menjawab mendapat nilai 0 – NOL ). Sejak dari bangku sekolah dasar bahkan TK sampai perguruan tinggi…kata-kata “ Hukuman bagi yang salah “ begitu melekat sampai-sampai mematikan nilai sebuah kreatifitas

Sebuah konsekuensi yang bertolak belakang dengan hukum alam. Justru kita belajar dari sebuah kesalahan. Saat ini kita bisa berjalan, naik sepeda bahkan nyetir mobil adalah belajar dari saat kita jatuh…atau nabrak. Saya sendiri pernah menabrak tong sampah yang baru dibagikan dari pemda terpental beberapa meter plus sampah yang tumpah. Namun justru dari situ saya bisa belajar, bagaimana seharusnya menekan gas, pedal rem dan memperkirakan posisi kiri-kanan mobil. Saat ini saya bisa menyetir semua jenis mobil…bahkan pingin njajal mobil-mobil premium semacam LEXUS RX 330 atau BMW X6…semoga saja bisa kesampaian tidak hanya menyetir saja tapi juga memilikinya.

Melakukan kesalahan disini tidak hanya sekedar melakukan sebuah kesalahan tetapi juga belajar dari kasus tersebut. Apa yang seharusnya tidak diulangi…apa yang seharusnya dipersiapkan…dan apa yang seharusnya diantisipasi. Dalam bisnis, terutama saat posisi kita sebagai pelaku – owner atau leader…tentunya semua keputusan pasti menimbulkan sebuah konsekuensi. Kadang kita tidak seperti apa konsekunsi yang akan terjadi…buka-buka buku tidak ada…sharing dengan teman…mungkin ada beda kasus…ya sudah…lakukan saja…DO IT !!!
Perusahaan besar pun pernah melakukan kesalahan seperti yang dilakukan oleh Toyota dengan me recall secara besar-besaran produk Camry, Raksasa sekelas Google pun harus menutup layanan Google Wave, bahkan Microsoft pernah dihajar oleh perusahaan kecil yang bergerak di bidang software akuntansi-Intuit.

Dari DO IT !!! itulah kita mengetahui…konsekuensi…kita pelajari…syukur-syukur kita dokumentasikan sehingga bisa menjadi acuan kelak pada saat kita mengalami hal serupa…kita tinggal melihat ‘catatan’ kita. Bahkan kita bisa membuat SOP dari keputusan/langkah kita sehingga bisa diadopsi oleh tim kita untuk tidak mengulanginya…dan hal ini selalu direview karena selalu ada perkembangan kasus seiring pertumbuhan bisnis kita.

Menariknya lagi…waktu di zaman sekolah bahkan kita tidak diperbolehkan untuk mencotek….nah saat ini antara bisnis/perusahaan satu dengan yang lain boleh dibilang contek2an…sehingga ada istilah ATM – ATP ( Amati Tiru Modifikasi – Amati Tiru Plek – lebih gawat lagi ). Maksud disini bukanlah untuk membebaskan contek2an…tetapi kenyataan yang bertolak belakang pada saat kita belajar.

So…tunggu apalagi Bagi anda yang baru memulai bisnis…lakukan saja…jualan apa saja ( asal jangan rumah mertua )…laku atau tidak nanti akan bisa kita lihat kemudian…mana yang kurang…mana yang tidak sesuai…perbaiki…dan lakukan lagi…That’s it…keep it simple.
Sekian…semoga sharing ini bermanfaat.


Tidak ada komentar: